Kementan Gandeng Wahid Foundation Luncurkan Gerakan Tanam Cabai Di Rumah

kesepakatan bersama antara ketua tim penggerak pkk prov jatim dan kepala dinas pertanian. Foto Tri wahyudi/Nusantaranews

kesepakatan bersama antara ketua tim penggerak pkk prov jatim dan kepala dinas pertanian. Foto Tri wahyudi/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Wahid Foundation untuk melakukan gerakan tanam cabai di tingkat rumah di seluruh Indonesia. Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan, aksi ini merupakan rangkaian gerakan nasional penanaman 60 juta pohon cabai (Gertam cabai) di pekarangan yang sedang digalakkan oleh kementerian pertanian.

“Gerakan menanam cabai ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis sayur dan cabai. Ini penting dilakukan untuk menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun,” ucapnya.

Menurut Mentan, untuk mengatasi masalah fluktuasi harga cabai sebenarnya hanya butuh kemauan masyarakat atau warga. Gerakan tersebut merupakan solusi permanen atasi tingginya fluktuasi harga cabai tiap tahun. Penanaman cabai di pekarangan mampu menekan biaya belanja bagi ibu rumah tangga. Karena cukup dengan media sederhana seperti pollybag (kantung plastik), sudah bisa menghasilkan cabai.

“Kalau ibu-ibu bisa kurangi ngegosip lima menit sehari dan digunakan menanam cabai lima pohon, maka tuntas sudah persoalan cabai. Lima pohon itu sudah bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga sampai beberapa bulan. Bisa dibayangkan kalau 60 juta keluarga saja menanam 20 batang pohon per rumah tangga, hasilnya bisa menghasilkan Rp 30 triliun. Kalau ibu-ibu bergerak bersama-sama, selesai urusan bangsa kita,” ujar Andi Amran.

Ia menegaskan, pemerintah sudah hentikan impor komoditas strategis misalnya beras, bawang, dan cabai. Khusus tanaman cabai, ia membeberkan sudah bekerja sama dengan 44 BPTP se-Indonesia. Teknisnya, tiap BPTP diwajibkan menanam benih hingga proses pembibitan. “Setelah itu, bibit harus diserahkan kepada warga atau kelompok tani secara gratis. Pihak warga harus menanam di pekarangan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Wahid Foundation Yenny Wahid mengatakan, guna mencukupi kebutuhan cabai di tingkat rumah tangga, pemerintah melalui Kementerian Pertanian mengajak masyarakat menanam cabai di rumah. Untuk pelaksanaannya, salah satunya dikerjasamakan antara Balitbang Kementan dengan Wahid Foundation.

“Ibu rumah tangga pasti akan sangat terpengaruh dengan naiknnya harga cabai. Dengan menanam sendiri di rumah, maka ini juga bisa menghemat uang belanja dan bisa memanen sendiri saat butuh cabai untuk memasak,” katanya.

Sebelum mengembangkan gerakan nasional tanam cabai ini, Yenny mengaku jika Wahid Foundation sebelumnya telah mencoba kerjasam pertanian. “Kami sudah bekerjasama dengan kelompok tani Taruna Bumi di Jember untuk menanam terong dan cabai,” ujarnya.

Kerjasama itu, lanjutnya, cukup berhasil, sehingga dengan adanya MoU Wahid Foundation bersama Balitbang Kementan ini, diharapkannya bisa lebih meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan tanam cabai di rumah.

“Masyarakat tidak bisa dibiarkan jalan sendiri. MoU Balitbang dan Wahid Foundation akan kami tindaklanjuti hingga ke tingkat grass root hingga jaringan kami di tingkat paling rendah,” jelas Yenny. (Three)

Exit mobile version