Kekasih Pengarang
Tiada belai paling mesra selain
Kecup prahara manusia:
memantik berahi Sang Pengarang
di sepanjang malam-malamnya.
Semarang, 19 Desember 2019
Kamar Pengarang
Barangkali
Bau apak peradaban lampau pada jilid-jilid lusuh;
lukisan usang berisi dongeng-dongeng pembantaian kaum pembelot;
dan pedang-pedang ingatan berserak di medan jalan:
tentang manusia-manusia pematuh tirani kepandiran
Membujuk Sang Pengarang bercandu onani di sudut kamarnya yang
pena dan kertas.
Semarang, 20 Desember 2019
Penyair Buangan
Aku meneroka panggung dunia:
betapa penuh sandiwara kemudian kuletak
dalam puisi-puisi.
Kutabur puisi-puisiku, ya kusadarkan mereka perihal kemurnian yang lantang:
di emper toko, di sudut pasar, di pinggir jalan, di ujung kampung.
Lemparan ludah, gaungan caci, pandang satu mata memberiku upah.
Pada tempat yang jauh dari tempatku kulihat
panggung lain yang lebih kecil; lebih terang
Yang di panggung itu ada orang yang sama sepertiku:
menartilkan puisi – memainkan muka.
Hadirin yang duduk berdiri bertepuk tangan setelahnya
Hadirin itu serupa saja dengan si pembaca di atas panggung sana
Semarang, 27 Desember 2019
Umpama
O cintaku
Yang temaram di matamu adalah bulan
Yang tersungging di bibirmu adalah fajar
Yang sembunyi di bilik kepalamu adalah semesta: tak ada neraka penuh iblis kepandiran
di sana
Semarang, 27 Desember 2019
Tentang penulis:
Lianna Putri Sri Musniawati, penulis lepas asal Semarang kelahiran 1998. Karyanya berupa cernak, opini, artikel berita, dan puisi tersiar di berbagai media massa baik online maupun cetak. Beberapa karya sastranya juga termaktub dalam antologi-antologi buku bersama. Penulis dapat disapa melalui IG: @lianna_psm, Facebook: Lianna Putri S M, atau email: [email protected]