Kebun Pisang Warga Kecamatan Pragaan Terjangkit Virus, Petani Merugi

Kebun Pisang Warga Kecamatan Pragaan Terjangkit Virus, Petani Merugi
Foto: Salah satu warga menunjukkan buah pisang yang terjangkit virus.

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Kebun pisang warga Kecamatan Pragaan terjangkit virus.  Puluhan tandan pisang hanya untuk makan ternak sapi, petani pisang rugi hingga jutaan rupiah. Kamis, 05 Mei 2023

Syamsuri petani pisang warga Desa Jaddung Kecamatan Pragaan mengaku pisang yang sudah berbuah miliknya terjangkit virus hingga buahnya berubah warna hitam. Pisang miliknya ada yang dibuang sebagian untuk makan ternak sapi

“Pohon pisang saya sudah berbuah, rusak akibat virus, bahkan jumlahnya yang terkenak virus mencapai 22 tandan,” ucapnya

Syamsuri mengaku, sebelumnya pohon pisang yang ia tanam berbuah bagus bahkan satu tandan pisang miliknya dijual dengan harga 70 – 100 ribu. Setalah terkanak virus 22 tandan pisang tidak bisa dijual dan dimakan. Buah pisang yang terkenak virus hanya dibuat makan ternak sapi

Syamsuri menceritakan, jika satu pohon pisang terkenak virus makan akan menolar pada pohon pisang yang lain. Termasuk pada pohon pisang yang siap panin. Bahkan kata Syamsuri, pohon pisang milik warga yang lain juga banyak yang terkenak virus semacam ini.

“Tidak tahu virus apa namanya, tp hal Ini menjadi kerugian besar kepada saya dan warga yang lain,” terangnya.

Haris petani pisang asal Desa Pakamban Daya juga mengalami hal serupa, pohon pisang yang ia tanam juga terkena virus, ciri pohon pisang yang terkeka virus daun mengering, buahnya berubah warna hitam. Ada yang pohonnya tetap bagus tapi buahnya di dalam sudah rusak berwana hitam.

“Peristiwa ini sudah lama terjadi bahkan ada warga yang sudah putus asa kebun pisang ditebang,” terangnya

Haris berharap ada dinas pertanian kabupaten Sumenep yang bisa membantu warga mengatasi masalah ini. Bertani pisang sebenarnya sangat mengentung jika tidak terkanak virus. Jika sudah terjangkit  virus malah merugi.

“Saya berharap dinas pertanian sumenep membantu petani pisang,” harapnya. (mh)

Exit mobile version