Kata Menhan: “Nggak Perlu Khawatirlah. Saya Yakin Sama Mereka”

Kata Ryamizard

NUSANTARANEWS.CO – Kata Menhan, “Nggak perlu khawatirlah. Saya yakin sama mereka”. Kata menhan Ryamizard Ryacudu, sosok Soenarko memang orang tempur, sosok yang selalu memimpin di medan perang. Ryamizard juga mengatakan, senjata milik Soenarko itu bukan hasil penyelundupan. Namun, memang sudah ada.

“Bukan penyelundupan ya, senjata sudah ada itu,” kata Ryamizard saat ditanya wartawan di kompleks Istana Kepresidenan. Senjata api milik Soenarko bukan hasil penyelundupan dari luar negeri, tetapi hasil rampasan perang yang dahulu pernah ia jalani, ujar Ryamizard.

“Soenarko itu berada di bawah saya dua, tiga tahun. Berarti dia sudah banyak pengalaman perang, di Papua, Tim-Tim, Aceh, dan segala macam, dan punya senjata rampasan,” tegas Ryamizard.

Ryamizard juga meyakini bahwa senjata api yang dimiliki oleh mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko itu, tidak digunakan untuk membunuh.

Seperti diketahui, Soenarko pernah menjadi asisten operasi Kasdam Iskandar Muda di awal pembentukan Kodam Iskandar Muda Aceh pada 2002 – saat Aceh masih masuk dalam daerah operasi militer (DOM) karena adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Berkat kecermelangannya, Soenarko kemudian diangkat menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus pada 2007 hingga 2008, menggantikan Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga mengatakan bahwa kepemilikan senjata yang menjerat eks Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko dan eks Pangkostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen, merupakan senjata yang mereka kuasai sebagai hasil rampasan zaman mereka aktif di TNI.

 

Ryamizard mengaku tak berpikir senjata itu hendak digunakan untuk membunuh empat pejabat negara seperti yang disampaikan kepolisian. Menurut dia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

“Kalau mau membunuh pejabat-pejabat, saya rasa jauhlah. Tidak begitu. Saya juga suka kalau dongkol saya bilang ‘gua gampar lu’, sampai berapa puluh tahun nggak ada yang saya gampar kok,” kata Ryamizard, seperti dilaporkan Detik.

“Nggak perlu khawatirlah. Saya yakin sama mereka.’Jangan begitu, ndak boleh’,” sambung dia.

Menurut Ryamizard, pihaknya saat ini mewaspadai keterlibatan kelompok radikal dan anti-Pancasila yang menunggangi kekisruhan politik nasional.

“Kalau kita ribut, ada yang ikut dompleng. Siapa lagi? Paham-paham radikal dan anti-Pancasila. Ini yang perlu kita waspadai. Kemenhan sudah menjaga jangan sampai ada pihak luar ikut-ikutan,” pungkas dia. (Banyu)

Exit mobile version