Kata Ayatullah Khameini: “Setan Besar” Habiskan US$ 7 Trilyun di Timur Tengah Tanpa Hasil

Kata Ayatullah Khameini- “Setan Besar” Habiskan US$ 7 Trilyun di Timur Tengah Tanpa Hasil
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khameini

NUSANTARANEWS.CO – Ayatullah Ali Khameini menyebut “setan besar” telah habiskan US$ 7 trilyun di Timur Tengah tanpa hasil. Dalam khotbah menyambut Idul Fitri 1439 Hijriah sekaligus menandai akhir Ramadhan, Pemimpin Tertinggi Iran itu mengatakan bahwa AS telah gagal mencapai tujuannya di Timur Tengah. AS hanya membuang-buang sumber daya dengan disposisi jahat, dan retorika panasnya.

Pernyataan Khameini itu mengacu kepada pengakuan Presiden Donald Trump pada bulan Maret yang mengungkapkan bahwa AS telah menyia-nyiakan US$ 7 triliun dalam perang di Asia Barat dan Timur Tengah. “Pengakuan ini membuktikan bahwa Setan Besar belum mencapai tujuannya meskipun semua daya upaya telah dikerahkan, dan selanjutnya, seberapa banyak mereka menghabiskan di wilayah ini, sekali lagi, mereka tidak akan mencapai tujuan mereka,” ujar pemimpin tertinggi Iran tersebut.

Dalam khutbah shalat Idul Fitri hari Jumat (15/6), Khameini menyampaikan  selamat hari raya idul fitri kepada bangsa Iran dan umat Islam. Dalam khutbahnya, pemimpin tertinggi Iran itu menyinggung pengakuan kegagalan AS mewujudkan tujuannya, meskipun AS telah mengucurkan tujuh triliun dolar di Asia Barat.

“Pengakuan presiden AS menunjukkan bahwa Setan Besar dengan berbagai aksinya tidak berhasil meraih tujuan. Setelah ini pun, berapa saja dana yang digelontorkan, mereka tetap tidak akan pernah bisa mencapai tujuannya,” ujarnya.

Ayatullah Khamenei memandang berlanjutnya permusuhan kekuatan destruktif global terhadap bangsa Iran karena kekhawatiran mereka terhadap perlawanan, independensi, visi dan inovasi bangsa Iran.

“Hingga kini mereka terus-menerus melanjutkan aksinya, tapi senantiasa gagal,” tegasnya

Khamenei juga menambahkan bahwa Iran dan negara-negara Muslim lainnya kini telah tumbuh lebih dekat dan lebih selaras satu dengan yang lainnya dan mengingatkan rakyat Iran untuk tetap waspada dalam menghadapi kemungkinan berbagai “plot asing” yang bertujuan untuk memecah belah rakyat.

“Dewasa ini, plot utama musuh menyasar dengan menggunakan tekanan ekonomi demi menciptakan ketidakpuasan dan keputusasaan di tengah masyarakat,” papar pemimpin besar Revolusi Islam Iran tersebut.

Ketegangan antara Iran dan AS semakin meningkat sejak 8 Mei, ketika Presiden Trump mengumumkan keputusannya untuk menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan menyebutkan akan mengenakan sanksi ekonomi baru dalam 90 hari.

Banyak negara lain, termasuk penandatangan kesepakatan Rusia, Cina dan Uni Eropa, telah menentang langkah AS dan berjanji untuk menjunjung pakta tersebut. Iran pun telah menegaskan kembali komitmennya terhadap kesepakatan itu. (Banyu)

Exit mobile version