NUSANTARANEWS.CO, Poso – Video viral terkait dugaan kekerasan yang dilakukan seorang guru terhadap siswanya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Poso yang viral dua hari terakhir telah diselesaikan secara damai dan kekeluargaan. Video tersebut sempat menyentak publik karena amat jelas terlihat dalam video itu dua siswa lelaki yang dipukul dan disepak oleh seorang guru pria bertubuh tinggi tegap.
Dari keterangan pers yang dikeluarkan oleh pihak SMAN 2 Poso dan Polres Poso, yang dikirimkan kepada redaksi media ini, diketahui bahwa masalah tersebut telah diselesaikan dengan baik melibatkan semua pihak. Selain guru dan orang tua kedua siswa, terlihat hadir juga Wakapolres Poso, Kanit Reskrim Polres Poso, Kepala SMAN 2 Poso dan para pejabat dari Dinas Pendidikan setempat.
Pertemuan yang digelar di SMAN 2 Poso pada hari Senin, 17 Oktober 2022, itu juga dihadiri sejumlah guru dan kedua siswa korban pemukulan. Dari video dan foto dokumentasi acara perdamaian yang dikirimkan oleh sekolah ke berbagai media, terlihat para pihak yang berkepentingan dalam penyelesaian permasalahan ini menanda-tangani surat kesepakatan bersama.
Sementara itu, siswa yang merekam kejadian tersebut, berinisial PCS, juga menyampaikan permohonan maaf atas aksinya yang mem-videokan tindakan pembinaan terhadap dua rekan sekelasnya oleh sang guru. “Saya menyatakan permohonan maaf atas aksi saya merekam tindakan pembinaan yang dilakukan oleh Pak Yanto, guru yang adalah wali kelas kami, terhadap teman sekelas itu, dan dengan sengaja meneruskan video tersebut di group WA, hingga menyebar sampai saat ini,” ungkap siswa itu kepada guru Pembina Kesiswaan SMAN 2 Poso.
Siswa PCS menyampaikan juga bahwa tujuan dia merekam dan meneruskan video tersebut adalah sebagai masukan kepada siswa lainnya agar disiplin dan taat aturan. “Tujuan saya merekam dan meneruskan video tersebut adalah sebagai masukan kepada teman-teman saya agar kita tidak bermain-main dengan aturan, dan memperhatikan setiap nasehat guru,” tambah siswa pria yang duduk di Kelas X IPS 1 ini.
Masih menurut siswa yang menjadi narasumber peredaran video itu, dirinya mengatakan bahwa kejadian di video itu adalah akibat teman-temannya bolos (tidak mengikuti pelajaran). “Kejadian di video itu karena teman-teman saya membolos-red), padahal sebelumnya wali kelas kami sudah mengingatkan sebelumnya saat teman-teman saya terlambat masuk kelas, dan tidak mengerjakan PR pada saat mengajar PPKN,” jelas PCS.
Sebagai penutup, siswa perekam video itu meminta agar warganet menghentikan penyebaran video tersebut dengan tidak meneruskannya lagi kepada warga lainnya. “Sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih,” pungkasnya. (RUMBI/Red)