Karena Kuala Dangkal, Nelayan Terpaksa Tunggu Air Pasang Baru Bisa Melaut

Karena kuala dangkal, nelayan terpaksa tunggu air pasang baru bisa melaut.
Karena kuala dangkal, nelayan terpaksa tunggu air pasang baru bisa melaut.

NUSANTARANEWS.CO, Pidie Jaya – Karena kuala dangkal, nelayan terpaksa tunggu air pasang baru bisa melaut. Kondisi tersebut sangat memprihatikan terutama menyangkut nasib hidup para nelayan Lhok TPI Kuala Kiran Kecamatan Jangka Buya kabupaten Pidie Jaya. Kapal-kapal para nelayan terpaksa parkir di bibir pantai menunggu hingga air laut pasang, Minggu (4/7)

Berdasarkan pantauan di lokasi, tampak terlihat sangat jelas dangkalnya bibir kuala itu, bahkan sampan kecil nelayan saja tampak kesulitan untuk memasuki kuala.

Kondisi ini membuat para nelayan kewalahan saat akan berangkat mengais rezeki menangkap ikan yang sudah menjadi mata pencaharian mereka sehari-hari untuk menafkahi keluarganya.

Mereka terpaksa harus menunggu air pasang tiba agar boat yang jauh dari bibir pantai bisa dijalankan. Bila tidak, maka para nelayan terpaksa tidak melaut.

“Kondisi Lhok TPI Kuala Kiran sekarang ini sangat memprihatikan dikarenakan kualanya sangat dangkal. Kami di sini harus menunggu air pasang baru bisa berangkat untuk melaut begitu juga saat pulang,” cerita Muhammad dan kawannya saat memarkir sampan mereka yang baru saja mendarat dari laut, kutip X-posenews.com.

“Kalau nelayan mau melaut untuk menangkap ikan, nelayan disini harus menunggu air pasang dulu karena kualanya sangat dangkal. Kami sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah,” katanya dengan nada serius.

Nelayan Lhok TPI Kuala kiran Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya sangat membutuhkan pembangunan Jetty (pemecah ombak) untuk mengatasi dangkalnya Kuala, pungkasnya sambil menarik sampan ke bibir pantai . (RPJ/Red)

Sumber: Liputangampongnews

Exit mobile version