Jubir TKN Jokowi-Ma’ruf, Arya Sinulingga Diminta Tak Asal Bicara

arya sinulingga, jubir tkn, imelda sari, debat capres, bicara ngawur, arya sinulingga ngawur, arya sinulingga bohong, debat capres-cawapres 2019, nusantaranews
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga. (Foto: daulat.co)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktorat Media dan Komunikasi BPN Prabowo-Sandi, Imelda Sari meminta Arya Sinulingga tak asal bicara dan ngawur mengatakan BPN tidak bersedia mengikuti debat capres-cawapres 2019.

“Kepada Arya Sinulingga, apa anda pernah hadir dalam rapat dengan KPU? Jangan asal bicara dan ngawur. Saya sama sekali tidak mengetahui kesepakatan soal daftar pertanyaan. Dua kali saya hadir rapat tanggal 26 Desember dan 30 Desember di KPU membahas moderator pada debat pertama dan siapa yang menyampaikan visi misi tanggal 9 Januari. Itu pun deadlock untuk urusan siapa yang menyampaikan visi misi karena kubu TKN bersikukuh pada timses dan kami melihat penting paslon yang langsung sampaikan visi misi,” ungkap Imelda seperti dikutip dari keterangannya, Selasa (8/1/2019).

Imelda menyebut ada moderator dan panelis yang dicoret. “Dan visi misi yang harusnya difasilitasi KPU justru dibatalkan, tidak perlu dijelaskan atas kehendak siapa. Biar publik yang menilai,” sebutnya.

“Tidak pernah dalam dua kali pertemuan yang saya hadiri tersebut dibahas urusan daftar pertanyaan. Jadi, bicara dengan fakta bukan dengan framing anda (Arya Sinulingga -red). Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak sependapat urusan daftar pertanyaan diberikan karena saya percaya jam terbang dan kemampuan para capres dan cawapres, mereka yang dianggap terbaik yang telah diajukan oleh koalisi partai pengusung masing-masing,” sambung Imelda.

Baca juga: Jubir BPN Prabowo-Sandi: Saya Tidak Lihat Arya Sinulingga Rapat Dengan KPU

Kemudian, dia juga tidak membenarkan pernyataan Arya bahwa capres-cawapres takut debat. “Yang kedua tidak benar capres dan cawapres takut debat. Saya kira publik tahu lah siapa yang tong kosong nyaring bunyinya,” cetusnya.

BPN Prabowo-Sandi, lanjut dia, memaknai debat Pilpres sebagai paparan dan penyampaian solusi masalah bangsa yang harus ada solusinya, base on visi misi paslon untuk 5 tahun ke depan. Sehingga tidak ada kekhawatiran, apalagi ketakutan.

“Bahwa soal atau pertanyaan yang harus dijawab Paslon biarlah diambil secara acak oleh moderator dari sejumlah pertanyaan yang disiapkan oleh Panelis dan KPU,” tuturnya.

(eda/bya)

Editor: Banyu Asqalani

Exit mobile version