NUSANTARANEWS.CO – Jepang protes kehadiran kapal selam nuklir Cina yang muncul di wilayah sengketa. Menteri pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengkritik kehadiran kapal selam Cina di wilayah yang disengketakan oleh kedua belah pihak. Tokyo menyebut tindakan Cina tersebut sebagai pemicu meningkatnya ketegangan di kawasan.
Menurut Onodera, kapal selam yang terdeteksi Jepang di Laut Cina Timur tersebut adalah kapal selam penyerang kelas Shang yang memiliki panjang 110 meter. Kapal selam kelas Shang mampu menyelam lebih dalam dan lebih lama serta dipersenjatai dengan torpedo dan rudal anti-kapal.
Onodera juga mengatakan bahwa mengoperasikan kapal selam di dekat wilayah negara lain bertentangan dengan norma peraturan internasional, katanya kepada wartawan.
Kehadiran kapal selam yang tidak tampak di permukaan dipandang sebagai sebuah ancaman yang jauh lebih serius oleh Jepang – yang merasa khawatir dengan semakin meningkatnya kekuatan militer Cina.
Kapal selam tersebut terpantau pada hari Kamis (11/01/) lalu ketika sedang berlayar di bawah permukaan di zona perbatasan tepat di luar wilayah perairan Jepang di Laut Cina Timur.
Kementerian pertahanan telah memastikan kapal selam tersebut milik Angkatan Laut Cina ketika pada hari Jumat (12/01) kapal selam itu muncul ke permukaan laut lepas dengan mengibarkan bendera Cina.
Seperti diketahui, pulau-pulau yang tidak berpenghuni di Laut Cina Timur yang dikenal sebagai Kepulauan Senkaku oleh Jepang – diklaim sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Jepang. Sementara Cina menyebutnya Diaoyo yang mengklaim juga sebagai bagian dari wilayah mereka. Demikian pula dengan klaim Taiwan terhadap pulau-pulau tersebut.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, juga memprotes keras kehadiran kapal selam dan kapal perang angkatan laut Cina lainnya yang berada di dekat pulau-pulau yang disengketakan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang mengatakan pada sebuah briefing berita reguler bahwa dia tidak mengetahui rincian mengenai kapal selam tersebut, namun Cina menolak klaim Jepang terhadap kepulauan tersebut.
“Kepulauan Diaoyu dan pulau-pulau terkait adalah wilayah kedaulatan Cina,” katanya. (Banyu)