NUSANTARANEWS.CO – CEO Amazon, Jeff Bezos kini menjadi orang super kaya nomor dua dunia versi majalah Forbes, menggeser posisi Warren Buffett, pendiri Berkshire Hathaway. Menurut Forbes, kekayaan Jeff sebesar USD76,2 miliar.
Dikatakan, Jeff dalam sepekan mampu meraup USD840 juta keuntungan. Melonjaknya kekayaan Jeff tak terlepas dari peningkatan saham perusahaan miliknya Amazon yang mencapai 5 persen.
Kekayaan Jeff ini terhitung hampir mendekati kekayaan orang super kaya dunia, Bill Gates. Nama terakhir memiliki kekayaan senilai USD 86,8 miliar. Sementara itu posisi ketiga ditempati pendiri Berkshire Hathaway, Warren Buffett dengan kekayaan senilai USD74,9 miliar.
Saham Amazon terus mengalami kenaikan tajam sejak tahun lalu. Februari 2016 misalnya, harga saham Amazon naik 50 persen. Amazon saat ini telah menjadi situs penjualan online terbesar di dunia. Tidak hanya itu, Amazon kini telah memiliki jaringan hingga hampir ke seluruh penjuru dunia.
Siapakah Jeff Bezos. Jeff lahir dengan nama lengkap Jeffrey Preston Bezos, pada tanggal 12 Januari 1964 di daerah Albuquerque, Kota New Mexico. Ketika Jeff masih berusia 2 tahun, orang tuanya berpisah, namun 3 tahun kemudian ibunya, Jackie Bezos menikah kembali dengan seorang insinyur bernama Miguel Bezos. Setelah itu ia dan keluarganya pindah ke Houston, Texas mengikuti ayah tirinya bekerja.
Di masa kecil, Jeff memiliki minat yang sangat besar pada dunia teknik. Ketika mempunyai adik-adik, ketertarikannya pun berkembang dalam bidang sains dan elektro. Bahkan sewaktu masih di sekolah dasar, Jeff sudah bisa membuat alarm listrik sederhana yang dipasang di rumahnya untuk mengawasi adik-adiknya agar tidak keluar rumah.
Ketika duduk di bangku sekolah menengah atas, Jeff mengikuti pelatihan sains yang diadakan di Universitas Florida, dan berkat prestasinya ia mendapatkan sebuah penghargaan Silver Knight Award. Memasuki masa kuliah, Jeff memutuskan mengambil jurusan Computer Science and Electrical Engineering di Princeton University. Lulus dengan prestasi luar biasa.
Selepas kuliah, Jeff memasuki dunia kerja di Wall Street. Tercatat ia pernah masuk ke beberapa perusahaan ternama seperti perusahaan jaringan perdagangan internasional Fitel, perusahaan jasa keuangan Banker Trust dan yang terakhir perusahaan finansial DE Shaw Company. Di perusahaan terakhir tersebutlah keinginannya untuk mendirikan usaha sendiri semakin besar dan tak terbendung lagi.
Jeff mulai mengembangkan usaha nya sendiri pada tahun 1994. Pada waktu itu dirinya melihat potensi pada usaha ritel buku di Amerika Serikat. Meskipun telah cukup banyak perusahaan percetakan dan ritel buku, namun kekurangannya adalah mereka tidak bisa memberikan katalog lengkap dari semua buku-buku yang mereka punyai. Promosi lewat email yang cukup populer pada masa itu pun belum bisa mengakomodir kebutuhan promosi produk-produk buku para pengusaha ritel.
Dari situ tercetuslah ide untuk membuat website dimana ia bisa memperkenalkan semua produk buku dengan mudah dan praktis. Hal ini tentunya dibarengi dengan perkembangan dunia internet yang sudah mulai besar pada waktu itu. Jadilah ia mulai melakukan riset pasar dan banyak menemui produsen serta pengusaha ritel buku yang ada di AS. Tidak hanya itu dirinya juga mengamati keperluan konsumen serta langkah startegis bagaimana websitenya nanti bisa dengan cepat dikenal masyarakat luas.
Setelah masa pengembangan dan telah mendapat cukup banyak pasokan buku, akhirnya ia resmi membuka website yang ia daftarkan dengan nama Amazon.com pada tahun 1999. Tidak tanggung-tanggung orang tua Jeff pun ikut mendukung usaha anaknya tersebut dengan memberikan dana pensiunnya sebesar US$300 ribu sebagai modal usaha.
Dari sini ia mulai merintis penjualan buku lewat Amazon. Dan benar saja, Amazon bisa dengan mudah dikenal oleh banyak konsumen karena dipasarkan lewat jaringan internet. Hanya dalam beberapa tahun Amazon yang dulunya bermarkas di bekas garasi rumah Jeff kini telah berkembang menjadi beberapa gudang penyimpanan super besar plus kantor pusatnya yang berada di Seattle Washington.
Setelah beberapa waktu, Jeff pun mengembangkan produk jualan Amazon agar lebih variatif. Kini Amazon menjual berbagai macam barang, seperti produk elektronik, kebutuhan rumah tangga, dan juga jasa aplikasi penyimpanan data online. Meskipun begitu produk buku dan ilmu pengetahuan masih mendominasi lokel Amazon.
Penulis: Eriec Dieda