Jadi Ancaman Gagal Panen, Legislator Gerindra Jatim Temukan Cara Jitu Usir Tikus Sawah

Jadi Ancaman Gagal Panen, Legislator Gerindra  Jatim Temukan Cara Jitu Usir Tikus Sawah
Jadi ancaman gagal panen, Legislator Gerindra Jatim temukan cara jitu usir tikus sawah.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ancaman tikus sawah yang membuat warga gagal panen membuat anggota DPRD Jatim Noer Soetjipto gusar.  Dengan keahliannya dibidang pertanian, pria yang juga politisi asal Partai Gerindra ini mengaku menemukan cara untuk mengusir tikus  disawah yang menyerang padi warga. Bahkan, pria asal Trenggalek tersebut mengaku cara tersebut merupakan temuannya sendiri dan sudah dipatenkan hak ciptanya.

Saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Kamis (22/7) Noer Soetjipto mengatakan  untuk mengusir tikus di sawah, tidak perlu diberi racun dan dilakukan groyokan dengan mengerahkan warga banyak. “Dua cara tersebut tidak ada hasilnya tidak maksimal.  Justru dengan mengejar tikus malah tanaman padi terinjak injak  dan tidak dapat tikus  rusak tanaman padi,” jelasnya.

Sedangkan dengan memasang umpan dengan dicampur racun, kata pria yang bergelar professor ini juga tidak efektif dan tak manjur untuk mengusir tikus.

“Insting tikus itu kuat, kalau tahu temannya mati terjebak racun, tentunya keesokan harinya tidak akan mendatangi lokasi-lokasi yang dipasang racun,”imbuhnya.

Salah satu cara jitu yang perlu dilakukan masyarakat untuk mengusir tikus sawah, sambung Noer Soetjipto adalah tanaman padi yang berumur 21 hst(Hari Setelah Tanam) maka saat usia 21 hst adalah masa vegetatif (anakan aktif ) bahwa dua atau tiga batang padi yang ditanam umur 21hst disemprot PPC (Pupuk  Pelengkap cair) yang mengandung unsur kimia yang tidak disukai tikus

“Maka habis penjemprotan tikus akan pergi maka tanaman padi aman 23 hari sampai usia 43 hst disebut masa Priordia ( batang meteng  disemprot lagi maka tikus kabur  begitu padi umur 45  hsr maka  padi  mulai  keluar disemprot Pupuk Pelengkap  Cair Plus  anti tikus,” lanjutnya.

Seterusnya, katanya  usia 60 hari yaitu matang susu disemprot lagi maka tanaman padi akan baik hasilnya dan tikus tidak mau mendekat karena ada campuran komposisi pupuk mengandung bahan kimia anti tikus yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan tidak mengandung racun .

“Sesuai hasil riset dan penelitian yang saya lakukan bahwa dengan penambahan penggunaan pupuk cair tersebut bisa meningkatkan hasil panen 23 % dibanding tanpa menggunakan pupuk cair tersebut. Perlu kita ketahui bahwa pupuk cair tersebut  sudah mendapatkan ijin edar dari menteri pertanian RI dosis anjurannya per Ha 3 sampai 4 liter,” tandasnya. (setya)

Exit mobile version