Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Iran Klaim Rudal Jelajah Barunya Dapat Membuat Jet Kapal Induk Musuh Tak Berguna

Iran Klaim Rudal Jelajah Barunya Dapat Membuat  Jet Kapal Induk Musuh Tak Berguna

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kantor Berita Iran Press TV baru-baru ini melaporkan bahwa Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) dan Angkatan Laut Nasional telah menerima rudal jelajah strategis baru yang diberi nama “Abu Mahdi” pada hari Selasa.

Rudal buatan dalam negeri yang dikembangkan oleh Aerospace Industries Organization (AIO) ini dilaporkan telah ditanamkan kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dengan perangkat lunak senjata untuk meningkatkan sistem kendali rudal dalam mencapai target.

IRGC mengklaim bahwa rudal jelajah baru ini mampu menembus berbagai rintangan untuk mencapai target dari berbagai arah. “Rudal dapat menghindari deteksi musuh, menghalangi kemampuan musuh untuk bereaksi terhadap serangan tersebut,” klaim IRGC.

Komandan Angkatan Laut IRGC Laksamana Muda Ali Reza Tangsiri mengatakan bahwa fitur utama dari rudal jelajah dengan jangkauan 1.000 kilometer tersebut adalah menjauhkan musuh dari pantai Iran.

“Kita bisa menembakkan rudal Abu Mahdi dari dalam negeri. Rudal itu memiliki pencari ganda dan kemampuan melawan peperangan elektronik musuh,” kata Tangsiri.

Baca Juga:  Inggris Meningkatkan Keinginan yang Tidak Dapat Dijelaskan untuk Memulai PD III

Lebih lanjut dikatakan jika rudal jelajah itu di bawa oleh kapal perang Iran sejauh 1.000 kilometer dari pantai – tentu akan memaksa kapal induk musuh menjaga jarak setidaknya 2.000 kilometer jauhnya dari pantai Iran. “Hal ini akan membuat jet tempur di atas kapal induk praktis tidak efektif,” ungkap komandan Angkatan Laut IRGC tersebut.

Tangsiri juga berharap rudal jelajah yang dinamai menurut nama mendiang komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang syahid di tangan “penjahat AS”, dapat melakukan serangan balasan terhadap musuh di laut.

Pengenalan rudal jelajah tersebut terjadi beberapa hari setelah Pentagon menyetujui pengerahan kelompok kesiapan amfibi USS Bataan dan Unit Ekspedisi Marinir ke-26, termasuk 2.500 marinir, ke Teluk Persia, dalam upaya untuk meningkatkan kehadirannya di perairan strategis tersebut.

Sebelumnya pada awal Juni, unit kedirgantaraan IRGC juga telah mengenalkan rudal balistik hipersonik pertamanya, Fattah, yang memiliki jangkauan hingga 1.400 kilometer.

Pada bulan Mei di depan Subkomite Layanan Bersenjata Senat, Jenderal Angkatan Udara AS Glen D. Van Herck  bersaksi bahwa “rudal hipersonik sangat sulit untuk dideteksi dan dilawan mengingat kecepatan, kemampuan manuvernya serta jalur penerbangan rendah yang lintasannya tidak dapat diprediksi.”

Baca Juga:  DPRD Nunukan Sosialisasikan Perda No 1 Th 2024 Tentang Pajak Dan Restribusi Daerah

Iran sejauh ini telah menjadi negara paling sukses di kawasan Asia Barat dalam kemampuan teknologi rudal dan drone. Bahkan Iran mengklaim rudalnya dapat mencapai Israel dan pangkalan militer AS di kawasan regional. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 14