Industri Makanan dan Minuman Digenjot Masuk Rantai Suplai Dunia

Plt. Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ngakan Timur Antara. (FOTO: Dok. Kemenperin)
Plt. Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ngakan Timur Antara. (FOTO: Dok. Kemenperin)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Plt. Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ngakan Timur Antara mengungkapkan, saat ini Kemenperin memacu daya saing industri makanan dan minuman nasional agar lebih kompetitif di pasar global.

“Langkah strategis ini sesuai implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 serta upaya pemerintah dalam menggenjot nilai ekspor nasional dari produk manufaktur,” kata Ngakan Timur Antara, di Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (29/10/2018).

Baca Juga:

“Selain mendorong peningkatan mutu serta pengembangan inovasi dan teknologi terbaru, kami juga memfasilitasi pelaku industri nasional termasuk produsen makanan dan minuman untuk semakin memperluas pangsa pasar dan aksesnya ke rantai suplai dunia sehingga dapat mendongkrak kinerjanya,” imbuhnya.

Industri makanan dan minuman, kata Ngakan, merupakan salah satu sektor andalan karena mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Maka itu, sektor ini yang tengah diprioritaskan pengembangannya dalam memasuki era revolusi industri 4.0 di Indonesia. Apalagi, industri makanan dan minuman nasional telah berdaya saing global,” jelasnya.

Ngakan menambahkan bahwa, Kemenperin optimistis, implementasi Making Indonesia 4.0 mampu mengatrol ekspor makanan dan minuman olahan nasional hingga empat kali lipat, dari target tahun ini sekitar USD12,65 miliar yang akan menjadi sebesar USD50 miliar pada 2025.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Exit mobile version