Implikasi Kebijakan Polugri AS Terhadap Daya Tawar Indonesia

Donald Trump dari partai Republik. Foto via Slate

Donald Trump dari partai Republik. Foto via Slate

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Di tengah ketidakpastian global yang ditandai oleh kekhawatiran atas kebijakan proteksionisme dan inward-looking Presiden Trump, Direktur Amerika 1, Adam Tugio menilai Indonesia harus terus memelihara posisi tawar.

“AS tetap merupakan salah satu mitra penting Indonesia, khususnya dalam menyikapi tantangan bersama seperti terorisme dan keamanan Laut Tiongkok Selatan,” kata Adam kepada para peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-58 di Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa outcome terpenting dari Polugri saat ini adalah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mengingat pentingnya posisi AS dalam kestabilan dan keamanan kawasan, kiranya diplomasi Indonesia perlu diarahkan untuk membuat peran Indonesia tetap relevan sebagai partner AS di kawasan.

“Untuk itu Indonesia harus berkontribusi dalam menjaga unity and centrality ASEAN, memastikan komitmen masyarakat internasional terhadap proses multilateral dan hukum internasional, memastikan posisi Indonesia sebagai bagian dari Global Supply Chains, serta menjadi penyeimbang antara AS dengan dunia Islam,” sambung dia.

Sementara itu, Profesor Jemadu menekankan bahwa konsep dynamic equilibrium masih kontekstual untuk diterapkan oleh Indonesia sebagai bagian dari Polugrinya. Politik bebas aktif membuat Indonesia bisa diterima oleh semua pihak sebagai pengambil inisiatif di kawasan.

AS, dalam jangka panjang akan menjadi lebih pragmatis dalam postur Polugrinya. Dalam hal ini hubungan AS dengan negara lain akan lebih bersifat transaksional. Indonesia harus mengantisipasi pelaksanaan kebijakan one on one interaction dan upaya AS untuk mengkapitalisasi state power dan economic leverage dari Multi National Companies (MNC) mereka,” ujar Jemadu.

Editor: Romandhon

Exit mobile version