Mancanegara

ICBM Sarmat Rusia Mampu Menembus Sistem Pertahanan Rudal Apapun

ICBM Sarmat Rusia mampu menembus sistem pertahanan rudal apapun.
ICBM Sarmat Rusia mampu menembus sistem pertahanan rudal apapun/F

NUSANTARANEWS, Kremlin – ICBM Sarmat Rusia mampu menembus sistem pertahanan rudal apapun. Russian News Agency Tass melaporkan bahwa intercontinental ballistic missile balistik Avangard Rusia yang berarti “avant-garde” dalam bahasa Rusia — sekaligus menandai era baru senjata hipersonik strategis. Menurut komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia (RVSN) Sergey Karakayev, ICBM Sarmat akan resmi dioperasikan oleh RVSN pada tahun 2022.

RS-28 Sarmat diklaim Rusia dapat menembus pertahanan anti-rudal apapun ini akan memberi Rusia platform mutakhir dalam hal jangkauan maupun kecepatan dari ICBM yang ada saat ini. Dengan dilengkapi hypersonic boost-glide vehicle atau penguat hipersonik, Sarmat mampu melesat terbang lebih dari dua puluh kali kecepatan suara di lapisan atmosfer serta dapat melakukan manuver yang memungkinkannya menembus pertahanan anti-rudal apa pun.

Komandan RVSN menambahkan bahwa Avangard dikembangkan sebagai tanggapan terhadap Strategic Defense Initiative Amerika Serikat (AS) pada tahun 1985 – sebagai dasar untuk mengembangkan jenis elemen tempur baru untuk menghadapi rudal strategis masa kini.

Baca Juga:  PPWI Mesir Akan Selenggarakan Diklat Jurnalistik Pewarta Ekonomi di Kairo

“Sistem rudal Avangard tidak diragukan lagi akan menjadi elemen yang efisien dalam alutsista RVSN. Saya berharap bahwa peran yang saat ini dimainkan RVSN dalam triad strategis negara menjadi lebih signifikan ketika Avangard mulai bertugas,” katanya.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada bulan Maret lalu mengatakan bahwa modernisasi jalur produksi yang diperlukan untuk pembuatan serial ICBM Rusia yang canggih, telah selesai.

Rudal Canggih berbobot 200 ton berbahan bakar cair dan berbasis silo canggih ini telah dikembangkan oleh Rusia sejak tahun 2000-an untuk menggantikan ICBM R-36M2 Voyevoda.

Rudal yang dinamai berdasarkan suku nomaden Sarmatian yang hidup pada abad ke-6 sampai ke-4 SM di wilayah Rusia, Ukraina, dan Kazakhstan dan mampu mampu membawa 10 hingga 15 hulu ledak nuklir tersebut sangat dibanggakan oleh Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin yang menyebut kehadirannya telah membuat pertahanan anti-rudal yang paling canggih saat ini menjadi usang untuk melawannya.

Baca Juga:  Polandia Mendorong Militerisasi UE

Sekedar informasi, pada 11 April 2010, Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengindikasikan bahwa Amerika telah memiliki kemampuan Prompt Global Strike (PGS) atau Serangan Global Cepat (NBC News/11/4/2010 – bertepatan dengan perjanjian pelucutan senjata START Baru yang ditandatangani pada 8 April 2010 yang menetapkan batas baru yang lebih rendah pada persenjataan rudal balistik dan hulu ledaknya. Namun pakta itu tidak membedakan antara versi senjata konvensional dan nuklir.

Prompt Global Strike adalah upaya militer Paman Sam untuk mengembangkan sistem yang dapat melakukan serangan udara presisi di mana pun di dunia dalam waktu satu jam untuk merespon setiap ancaman yang muncul dengan cepat. Program PGS sendiri mencakup banyak teknologi baru, termasuk rudal yang diluncurkan dari permukaan, udara, dan kapal selam, termasuk rudal hipersonik, namun hingga 2018 belum terlihat ada sistem PGS yang secara spesifik telah diselesaikan. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050