Hut Jatim Ke-76, Sri Untari: Masih Banyak Kelemahan Pemprov Sektor Ekonomi

Hut Jatim Ke-76, Sri Untari: Masih Banyak Kelemahan Pemprov Sektor Ekonomi
Hut Jatim Ke-76, Sri Untari: Masih banyak kelemahan pemprov sektor ekonomi/Foto: Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dr. Sri Untari Bisowarno.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – HUT ke 76 Jatim diharapkan menjadi momentum untuk menjadi otokritik kinerja  pemerintahan terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat. Otokritik ini menjadi penting agar Pemprov Jatim bisa mengukur apakah kebijakan dan program yang diambil di masa pandemi ini sudah sesuai dengan kebutuhan dilapangan atau sekedar jalan seadanya saja.

Hal ini dikatakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dr. Sri Untari Bisowarno mengiringi peringatan HUT Jatim ke 76, Rabu (13/10).

Menurut Untari, dari kajian yang dilakukan Fraksi PDI Perjuangan, masih terlihat beberapa kelemahan yang dilakukan Pemprov dalam menjadikan Jatim makin kuat ekonominya.

“Inovasi yang ada di Pemprov masih kurang. Kolaborasi yang sifatnya mutual saling melengkapi dan menguatkan antar OPD sampai sekarang masih belum terlihat,” ujarnya.

Dijelaskan Untari, simbiosis mutualisme antar OPD adalah sinergitas antar OPD untuk memanfaatkan potensi yang ada masih kurang. Padahal bila ini dilakukan akan memberikan kemanfaatan yang nantinya bisa berdanpak positif.

“Contoh kecil nih, Dulu kami sudah sampaikan rumah sakit milik pemprov itu itu kan banyak, Ada  Dr Sutomo , Syaiful Anwar, dr Soedono, rumah sakit paru dan yang lainnya. Mereka kan butuh beras, butuh gula, sayur dan yang lainnya, kenapa gak maksimalkan Puspa Agro untuk memasok kebutuhan rumah sakit ini. kita naruh uang di sejumlah rumah sakit itu banyak lho, nah semisal koperasi yang mengelola kebutuhan itu tapi ambilnya tetap di Puspa Agro. Suplier nya Puspa Agro, yang membiayai Bank Jatim, Ini Jadi circle ekonomi, namanya sistem. Dari oleh dan Untuk Jatim sendiri,” jelas Untari.

Untari bahkan menyarankan ini dijadikan Perda agar bisa jalan efektif , “Ini namanya holding tapi yang kualitasnya ultra holding. Agar memiliki kekuataan sinergis.  Puspa Agro kulakan ke Batu, Ponco kusumo, blitar, kediri, banyuwangi. Para petani yang menyiapkan agar ketika petani menanam itu dapat hasil,” tegasnya.

Selain kerja simbiosis mutualisme antar OPD, Ketua Umum Dekopin ini juga meminta Pemprov harus melakukan perencanaan pembangunan dengan lebih adaptif dan lentur serta mendorong partisipasi masyarakat yang tinggi. Ini agar jumlah pengangguran yang membengkak akibt pandemi Covid bisa dikurangi.

“Data Disnaker, ada pengangguran sebanyak 42.000 orang yang di PHK oleh perusahaan. Maka BLK- BLK perlu dioptimal untuk melatih mereka kembali guna memberikan bekal. Yang kedua pengangguran di pedesaan itu sebenarnya kalau bantuan bantuan sosial yang bersifat Padat Karya dan hibah akan lebih mempercepat proses membantu masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, dalam kondisi yang masih di Zona Covid seperti ini wanita yang juga Sekertaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini juga menyarankan agar Pemprov Jatim mendorong masyarakat memafaatkan dunia maya untuk mendapatkan income.

“Saat ini transaksi digital mencapai 60%. Maka ayo nyari duit lewat dunia maya. Maka Pemprov Jatim harus punya inovasi bagaimana memfasilitasi masyarakat Jatim nyari duit memanfaatkan dunia maya. Tidak bisa tidak, Kominfo harus diisi anak anak muda yang kreatif inovatif untuk membuat digitalisasi, yang nantinya bisa dipakai semua OPD,” jelasnya.

Sedangkan terkait kemiskinan di Jatim, Pemprov disarankan melakukan lompatan inovasi lain agar sesegera mungkin mengurangi jumlah kemiskinan akut di Jatim.

“Dulu program yang ada pada zaman gubenur yang lalu, jalin matra dan jalin kesra masih bisa kok diduplikasi. Ini masih bisa menjadi solusi kemiskinan yang menusuk langsung ke jantung. Yang tidak bisa makan sudah diabntu dengan bantun tunai dari kemensos berupa bantuan sosial, PKH, BPNT. Maka Jatim tinggal bantu kailnya, kailnya itu silahkan Dinas Koperasi, Disnaker, Pemberdayaan Desa dan yang lainnya ini ngumpul bareng untuk merumuskan yang nantinya diikordinasikan dengan kabupaten kota jangan jalan sendiri,” jelasnya lagi.

“Jadi di HUT ke 76 ini, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim menilai cukup menuju baik, kinerja Pemprov Jatim. Kita harus objektif, makanya perlu gas pool lagi. dan Slogan jatim bangkit itu harus jadi slogan bagi setiap orang disemua OPD,” lanjut politisi asal Malang ini.

Tidak lupa Untari juga meninta agar keberhasilan Jatim dalam menurunkan angka covid harus tetap dijaga. Keterlibatan semua elemen, sangat diperlukan.

“Selamat HUT jatim ke 76 , Selamat telah mampu menangani covid 19 dengan baik , mencapai level 1, mari kita pertahankan bersama. Semoga jatim segera bangkit melompat menjadi penyangga ekonomi indonesia, dan menjadi pelopor dalam segala bidang , sehingga kemakmuran rakyat jatim segera terwujud,” pungkasnya. (Setya)

Exit mobile version