NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kabar tentang pesawat yang ditunggangi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang memilih menghindar dari wilayah udara Indonesia menjadi pergunjingan publik dunia. Tidak hanya viral di dalam negeri, namun kabar tentang pesawat kepresiden Israel bernama El Al yang memilih memutar balik saat hendak melakukan kunjungan resmi dari Singapura ke Australia itu menjadi perbincangan media internasional
Mulai dari The Independet sampai Washington Post memberitakan hal tersebut. Tak sedikit dari media-media internasional ini menilai bahwa hal itu sangat wajar, mengingat dalam beberapa tahun terakhir hubungan diplomatik keduanya yakni Indonesia-Israel tak memiliki ikatan.
Terlebih, berdasarkan hasil track record terkait pihak Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia dikenal sangat ketat. Dalam ulasannya, The Independent misalnya menyebutkan bahwa sekalipun Indonesia dikenal hanya sebagai negara kepulauan, namun Indonesia termasuk negara yang memiliki ruang udara yang sangat luas.
Apalagi ditambah dengan Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia yang dikenal sangat tegas dan tak kenal kompromi terhadap pelanggaran udara.
Sementara itu, Juru Bicara Kementrian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, merespon pemberitaan tersebut. Dirinya menilai bahwa sikap yang dipilih oleh Presiden Israel ini adalah hal biasa yang tak perlu dibesar-besarkan.
“Kalau itu wajar, itu bukan hal yang harus dibesarkan,” kata dia di Kantornya, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).
Terkait hal tersebut dirinya mengaku kurang tahu detail informasinya. Namun adanya alasan teknislah yang diduga menjadi latar belakang mengapa rute perjalanan PM Israel itu sampai menghabiskan waktu 11 jam. Dari semula hanya bisa ditempuh dengan dua jam saja.
Penulis: Romandhon