NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Selalu ada hikmah di balik suatu peristiwa, tak terkecuali peristiwa yang menimpa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu. Yang mana Gatot batal menghadiri acara Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations (VEOs) karena Gatot mendapat pemberitahuan dirinya ditolak masuk ke negeri Paman Sam itu.
“Hikmahnya jelas buat Gatot sendiri ini jadi pertanda bahwa beliau sudah menjadi tokoh yang diperhitungkan,” tutur Inisiator Garuda Nusantara Center, Andrianto melalui pesan singkat kepada Nusantaranews.co, di Jakarta, Selasa, (24/10/2017).
Hal tersebut sambungnya terbukti dari pemberitaan yang menyangkut dengan Gatot selalu menjadi viral. Hal ini tentu sangat baik karena tingkat kedikenalan Gatot menjadi menaik.
“Ingat bangsa kita itu melankolis lho, kalau lihat Gatot dianiaya seperti timbulnya rasa kasihan dan muncul empathy yang dibalut nasionalisme yang mengarah pada gejala populisme hari ini,” katanya.
Meski demikian, Andrianto menekankan bahwa pihak Amerika Serikat (AS) tetap harus melakukan klarifikasi bukan hanya meminta permohonan maaf terkait peristiwa ini. Bukan hanya kepada Gatot tapi juga terhadap pemerintah dan rakyat Indonesia.
“Kita perlu tahu dasar pencekalan ini supaya tidak menjadi preseden di kemudian hari,” pungkasnya.
Pewarta: Restu Fadilah
Editor: Ach. Sulaiman