Harga Listrik Tenaga Surya Murah, India Batalkan Proyek Pembangkit Batubara

Sebuah ladan panel surya di dekat Amritsar di India, yang mendorong energi terbarukan. (Getty Images)

Sebuah ladan panel surya di dekat Amritsar di India, yang mendorong energi terbarukan. (Getty Images)

NUSANTARANEWS.CO, New Delhi – India telah membatalkan rencana pembangunan hampir 14 gigawat pembangkit listrik tenaga batu bara lantaran harga listrik tenaga surya ternyata jauh lebih murah dan efisien.

analis Tim Buckley menyebutkan pergeseran dari bahan bakar fosil ke tenaga surya di India akan berimplikasi pada pasar energi global. Sejauh ini, seperti ditulis Tim Buckely di situs Institute for Energy Economics and Financial Analysis, 13,7 gigawatt proyek pembangkit listrik tenaga batu bara telah dibatalkan India.

Pada Januari tahun 2017 lalu, seperti dikutip The Independent menyebutkan perusahaan Finlandia, Fortum telah sepakat menghasilkan listrik di Rajasthan dengan tarif lebih murah dan harga terjamin yakni 4,34 rupee per kilowaat-hour. Buckley menyebut, harga tersebut sangat murah.

BACA JUGA: Energi Terbarukan Jadi Primadona Negara-Negara Adidaya

Dan selang 16 bulan kemudian, sebuah lelang untuk fasilitas solar 500 megawatt menghasilkan biaya 2,44 rupee, dibandingkan dengan harga grosir yang dibebankan oleh utilitas tenaga batubara utama sebesar 3,2 rupee atau sekitar 31 persen lebih tinggi.

“Untuk pertama kalinya solar lebih murah daripada batubara di India dan implikasi ini untuk mengubah pasar energi global sangat dalam,” kata Buckley.

Dia menyebut, langkah yang diambil pemerintah India untuk meningkatkan efisiensi energi ditambah dengan target energi terbarukan yang sangat ambisius dan biaya solar lebih murah telah berdampak pada pembangkit tenaga batubara. Karenanya, batubara dinilai sudah tak lagi menguntungkan secara finansial.

BACA JUGA: Potensi Geothermal Masih Impian

“Tarif solar India benar-benar telah turun dalam beberapa bulan terakhir,” kata Buckley lagi.

Buckley melihat India akan menjadi negara yang paling berkembang di sektor pembangkit listrik tenaga surya. Sebab, investor seluruh dunia saat ini sedang berancang-ancang untuk berinvestasi di India. Apalagi, lembaga-lembaga keuangan global juga telah mengajukan penawaran tender infrastruktur tenaga surya India yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah New Delhi sebagai bagian dari komitmen mereka mengembangkan secara pesat energi surya yang pada akhirnya akan memiliki efek signifikan terhadap pasar energi terbarukan.

Kata Buckley sektor ini juga sudah gencar dilakukan Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Australian, Chili dan Meksiko.

BACA JUGA: Selamatkan Bumi dengan Energi Terbarukan

Sejak tahun 2016 lalu India sudah mencanangkan akan membangun pohon dan taman surya penghasil energi matahari. Ditargetkan sebanyak 100 GW tenaga surya hingga tahun 2022 akan memenuhi kebutuhan sumber energi di India.

Apa yang dilakukan pemerintah India ini menyusul pemenuhan kebutuhan energi listrik dengan menggunakan batubara yang dianggap kontra terhadap lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, pemerintah India hanya membutuhkan ruang seluas 400 meter persegi sebagai taman Pohon Surya.

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version