GPPS Pertanyakan Tindak Lanjut Kasus Dugaan Video Mesum, Alat Bukti Sudah Diserahkan ke BK DPRD Sumenep

GPPS pertanyakan tindak lanjut kasus dugaan video mesum, alat bukti sudah diserahkan ke KB DPRD Sumenep.
GPPS pertanyakan tindak lanjut kasus dugaan video mesum, alat bukti sudah diserahkan ke BK DPRD Sumenep.

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Kasus dugaan video mesum yang diduga mirip salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep terus dipertanyakan oleh Gerakan Pemuda Peduli Sumenep (GPPS). Jumat, 25 Februari 2022

Menurut Ketua GPPS, Ardiyanta Alzi Candra Kusumada mengatakan bahwa alat bukti sudah ditangan Ketua BK, H. Samieoddin sejak tanggal 22 Januari 2022 lalu. Bahkan Ardi mengaku ada hitam di atas putih saat pihaknya menyerahkan alat bukti itu kepada BK.

Dengan demikian kata Ardi tidak ada alasan bagi BK untuk selalu menunda nunda kasus ini, karena alat bukti sudah ada di tangan ketua BK H. Samieoddin.

Jika Ketua BK terus menunda kasus ini, kepercayaan masyarakat terhadap marwah wakil rakyat akan terus menurut.

“Alat bukti sudah ada ditangan ketua BK sejak 22 Januari 2022 lalu, namun seakan tak ada progres tindak lanjut,” terang Ardi

Ketua GPPS mengaku tidak hanya menyerahkan alat bukti, beberapa hari yang lalu juga di jadwalkan audensi dengan BK. Namun saat datang ke kantor DPRD Sumenep ketua BK tidak ada di kantornya.

“Ketua BK menghubungi kami untuk bertemu diluar, kami iyakan saja, akan tetap tiba-tiba merubah tempat untuk bisa ketemu di rumahnya, kami timbul tanda tanya besar,” terangnya.

Ajakan bertemu di rumah Ketua BK DPRD Sumenep menguatkan dugaan ada upaya untuk melindungi pelaku. Sehingga ia meminta BK tidak main-main karena akan berakibat fatal bagi Ketua dan Anggota BK itu sendiri.

Sementara itu, Ketua BK DPRD Sumenep, H. Samioeddin mengatakan pihaknya sangat berhati-hati dalam menangani kasus tersebut. Saat ini, BK DPRD Sumenep tengah menyelidiki dan mengkaji terkait bukti-bukti yang ada. Ia menyebut dirinya tidak ingin salah melangkah karena kasus itu berkaitan dengan aib seseorang.

“Jadi sampai sekarang saya dalam penyelidikan bukti-bukti. Karena harus berhati-hati. Karena apa, kalau saya salah melangkah itu, itu aib seseorang,” katanya, saat dihubungi via telpon. (mh)

Exit mobile version