NUSANTARANEWS.CO, Way Kanan – PC GP Ansor Way Kanan, Lampung menjadikan donor darah sebagai kegiatan rutinitas bulanan yang dilakukan tiga kali. Ini merupakan sebuah upaya untuk membantu terpenuhinya kebutuhan darah, baik secara kualitas maupun kuantitas bagi masyarakat setempat yang membutuhkan.
“Donor darah saat ini belum jadi tren karena kurangnya pemahaman masyarakat bagi kesehatan diri sendiri. Padahal pengandaian donor darah sederhana sekali, seperti membersihkan sumur kotor berlumpur. Seketika juga akan keluar mata air baru yang jernih, seperti itu,” kata PC GP Ansor Way Kanan dalam sebuah pernyataan tertulis, Selasa (9/1/2018).
Dikatakan, donor darah memiliki sejumlah manfaat, seperti mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, meningkatkan produksi sel darah merah, menurunkan resiko penyakit jantung dan dampak eksternal ialah membantu jiwa seseorang.
Adapun kegiatan tersebut dinamai Donor Darah Sukarela (DDS). Ini merupakan kegiatan yang diperuntukkan mereka yang dengan sukarela mendonorkan darahnya.
“Jangan takut pula akan langsung diambil darahnya. Jika tidak bisa juga tidak diambil. Keuntungan lain dari donor darah ialah mengetahui kita sehat atau sebaliknya,” katanya.
Data Palang Merah Indonesia (PMI) Way Kanan menyebut jumlah DDS tersebut masih belum banyak, baru sekitar 2-3 persen saja secara keseluruhan.
Padahal idealnya jumlah DDS minimal 4 persen dari jumlah penduduk suatu daerah. Kebutuhan darah di Kabupaten Lampung Utara yang juga sebagai penyangga kebutuhan darah masyarakat Way Kanan pada bulan November 2017 sejumlah 474 kolf. Kebutuhan darah tersebut dipenuhi oleh pendonor sukarela dan pendonor pengganti.
Banyaknya relawan yang rutin donor darah dapat membantu memenuhi kebutuhan darah setiap hari. Hal ini tentu sangat menguntungkan pasien yang pada saat itu membutuhkan transfusi darah sehubungan selalu tersedia darah sehat sudah diolah dan siap digunakan kapan saja.
“Pasien yang membutuhkan transfusi darah tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan darah yang cocok dengannya atau menunggu proses pengolahan darah selesai. Itu satu harapan Gerakan Bank Darah Hidup yang akan kami luncurkan pekan depan di Kampung Bumi Baru dengan difasilitasi PMI setempat,” katanya.
GP Ansor Way Kanan berharap, gerakan tersebut menginspirasi kader dan masyarakat yang ada di setiap kampung, termasuk pemerintah setempat untuk mendukungnya dengan kebijakan daerah.
“Butuh darah golongan A, B, AB atau O minta dicarikan masyarakat lain kampung, kecamatan, kabupaten bahkan provinsi melalui pesan berantai perlu disederhanakan dengan gerakan Bank Darah Hidup di setiap kampung. Tidak saja cepat tapi lebih masuk akal sekaligus penegasan kita punya saudara dekat, yakni tetangga,” pungkasnya.
Pewarta: Nun Rizqia