GGNEC Sebagai Ajang Promosi Besar Bagi Wisata Indonesia

Indonesai di Global Geopark Network Expo and Conference 2016/Foto: dok. Humas Kemenko Maritim RI

Indonesai di Global Geopark Network Expo and Conference 2016/Foto: dok. Humas Kemenko Maritim RI

NUSANTARANEWS.CO – Kerjasama yang di bangun Kemenko Maritim serta Kementerian ESDM dan Kementerian Pariwisata dalam hal kegiatan Global Geopark Network Expo and Conference 2016  (GGNEC 2016) di harapkan dapat menjadi ajang promosi besar bagi potensi wisata di Indonesia, hal itu di ungkapkan oleh Deputi IV bidang Sumber Daya Manusia, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin.

“Target pemerintah ikut aktif dalam kegiatan ini untuk memperkenalkan seluas mungkin potensi Geopark Indonesia kepada dunia melalui kegiatan GGNEC 2016 ini,” ujar Safri, di Inggris melalui pesan singkatnya, Kamis (29/9/2016) malam.

Lanjutnya, tema yang diangkat delegasi Indonesia dalam GGNEC 2016 adalah “Wonderful Geoparks of Indonesia”. Booth Indonesia akan diisi oleh materi promosi dari Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu, Batur Unesco Global Geopark, Geopark Toba, Geopark Rinjani, Gunung Sewu Global Geopark, Geopark Merangin, serta aspiring Geopark Maros-Pangkep, sampai Raja Ampat, Papua Barat yang juga sedang berusaha meraih predikat Geopark Nasional.

Baca juga: Penunjukan Geopark Unesco Mendongkrak Ekonomi Masyarakat

“Sejumlah aspiring Geopark di daerah akan dipromosikan lebih dahulu menjadi Geopark Nasional sebelum dipromosikan menjadi Geopark Dunia,” tandas Safri.

Safri menerangkan, beberapa Geopark aspiring di daerah yang sedang disiapkan untuk menjadi Geopark nasional antara lain Geopark Karst Maros Pangkep, Geopark Raja Ampat, Geopark Tambora, Geopark Kelimutu, Geopark Komodo, Geopark Danau Merangin, dan masih banyak lagi lokasi yang prospek di seluruh Indonesia.

Saat ini Indonesia telah memiliki 2 geopark yang telah berstatus Unesco Global Geopark, yakni Batur Unesco Global Geopark di Bali dan Gunung Sewu Unesco Global Geopark di Jawa Tengah.

Predikat Unesco Global Geopark yang saat ini melekat setiap 4 tahun sekali direvalidasi oleh tim assessor dari Unesco untuk mempertahankan standar yang telah ditetapkan Unesco dan kualitas pengelolaan geopark itu sendiri.

Dalam event GGNEC 2016, juga akan diumumkan hasil penilaian (revalidasi) Batur Geopark, serta hasil penilaian Geopark Nasional Rinjani, Nusa Tenggara Barat apakah dapat ‘naik kelas’ menjadi Global Geopark. (Andika)

Exit mobile version