NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pengamat politik dari lembaga survei SSC Surokim Abdussomad menilai bahwa majunya gerbong artis di Pileg 2019 mendatang disebut hanya lebih banyak modal populer dan bukan karena kompetensi sebagai legislator.
“Saya melihat nantinya dengan gerbong artis masuk legislatif di Indonesia akan muncul glamorifikasi politik Indonesia,” katanya di Surabaya, Senin (23/7/2018).
Surokim mengatakan glamorifikasi politik lebih mementingkan panggung depan, penampilan, kontes idola politik dan bukan unjuk kekuatan politik substansial yang bisa membawa pembaharuan parlemen yang berbasis kekuatan ide dan pengetahuan.
“Sejauh ini keberadaan artis diparlemen menurut pengamatan saya masih sebatas gincu parlemen saja dan belum bisa membawa perubahan signifikan dan progresif hanya sekadar pelengkap, penerima tamu front office dan hiasan parlemen,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Surokim, nantinya Pileg akan terjerumus kepada kontes popularitas dan artifisial yang hanya butuh polesan sesaat tanpa memiliki kedalaman yang bisa membawa perubahan progresif pada parlemen di Indonesia.
Seperti diketahui, sedikitnya ada 54 artis yang memutuskan maju sebagai calon anggota legislatif pada Pileg 2019 mendatang.
Dari data yang dihimpun, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tercatat paling banyak tempat berkumpulnya entertainer yang banting setir ke dua politik. Partai besutan Surya Paloh ini menerima sebanyak 26 artis kenamaan sebagai calon legislatifnya.
Urutan kedua terbanyak parpol yang menampung caleg artis ialah PDIP sebanyak 13 orang. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menampung sebanyak 7 artis, Demokrat 4, Golkar 3, Partai Berkarya 5, Perindo 3, PAN 5, Gerindra 3 dan PSI 1 orang.
Pewarta: Setya N
Editor: Banyu Asqalani