Gelorakan Penanaman dan Pengembangan Karakter Berasaskan Pancasila

Gelorakan penanaman dan pengembangan karakter berasaskan Pancasila.
Gelorakan penanaman dan pengembangan karakter berasaskan Pancasila.

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gelorakan penanaman dan pengembangan karakter berasaskan Pancasila. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar dalam Virtual Expo, Talkshow, Workshop, Pentas Seni dan Budaya dengan Tema “NASIONAL IS ME: Indonesia Pasti Bisa – Penanaman dan Pengembangan Karakter Penerus Bangsa Berasaskan Pancasila” di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jumat (9/4).

“Jadi kita sebenarnya ingin kembali mengetuk seluruh hati manusia yang ada di Indonesia, ‘Hey kita punya ideologi yang namanya Pancasila,’ hanya inilah yang memperkuat, mempererat dan menyatukan kita. Kalau kita meninggalkan itu, ancaman untuk keretakan bangsa ini mungkin saja akan terjadi, maka ini terus menerus harus digelorakan,” kata Bahtiar.

Bahtiar mengatakan, karakter dan wawasan kebangsaan yang berasaskan Pancasila perlu ditumbuhkembangkan di tengah arus globalisasi. Pertarungan ideologi, dan pesatnya arus ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu diimbangi dengan semangat merawat karakter dan jati diri bangsa.

“Negara ini, tetap harus memiliki karakter, ciri, sifat yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Oleh karenanya, disebut bangsa Indonesia yang bertauladan, Indonesia yang mandiri dan berkarakter, itulah bedanya negara kita dengan negara-negara lain,” bebernya.

Karakter berasaskan Pancasila sebagai pembeda dan jati diri bangsa, harus tumbuh dari gerakan masyarakat. Sementara itu, Pemerintah dinilainya perlu hadir sebagai fasilitator dalam gerakan positif yang tumbuh dari masyarakat, berupa pembinaan ideologi Pancasila. “Kita terus menerus, setiap saat dan setiap waktu, gerakan di seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.

Falsafah negara, Pancasila, menjadi pedoman hidup bagi setiap insan yang hidup di Bumi Pertiwi. Hadirnya Pancasila, juga dimaknai sebagai landasan negara yang dipedomani setiap masyarakat. Sebuah ideologi pemersatu bangsa yang multikultural, dengan beragam latar belakang budaya, agama, hingga profesi.  “Beragam pekerjaan, bolehlah latar belakang berbeda, (tapi) Pancasila mempersatuakan kita, ini yang membedakan manusia yang hidup di negara ini dengan negara lain,” tandasnya.

Bahtiar juga menutup sambutannya dengan sebuah pantun

“Kapal berlayar di kala senja
Membawa perak serta suasana
Tanamkan nilai-nilai Pancasila
Sebagai benteng pertahanan bangsa.”

Acara yang diselengarakan secara luring terbatas dengan penerapan protokol kesehatan itu, juga dilaksanakan secara daring, dan disiarkan melalui live streaming melalui akun Youtube Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum https://youtube.com/channel/UCaxBgTy1k4L5SHf3G5NYnNw

Acara juga turut dihadiri Perwakilan Accor Jakarta, Helmy; Perwakilan Siberkreasi, Yosi Mokalu; Ketua Umum Yayasan Bentang Merah Putih, Yohana Elizabeth; Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Pol & PUM Kemendagri, Drajat Wisnu Setyawan; Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan (Deputi V) Kemenko PMK, Nyoman Shuida; Alissa Wahid; Perwakilan Yayasan Bentang Merah Putih, Dedi Junaidi; Perwakilan Daksa Adi Data, Putra Negara Suryadi, dan Perwakilan dari Aku Pintar Indonesia, Widjaja. (Red)

Sumber: Puspen Kemendagri

Exit mobile version