Gadis Remaja Penderita Skoliosis Butuh Uluran Tangan Para Dermawan

Gadis ramaja penderita Skoliosis butuh uluran tangan para dermawan
Gadis ramaja penderita Skoliosis butuh uluran tangan para dermawan.

NUSANTARANEWS.CO, Aceh – Gadis ramaja penderita Skoliosis butuh uluran tangan para dermawan. Sakit tentu bukanlah keinginan setiap manusia, terlebih jika keluarga si sakit tergolong keluarga kurang mampu tentu akan menjadi masalah terutama terkendala masalah biaya. Demikian halnya yang dialami oleh adik kita Auzira Izzatul Jannah yang tinggal di Dusun Merduati, desa Kuta Baro, Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan. Gadis kelahiran Agustus 2007 ini menderita penyakit kelainan tulang belakang yang parah yang harus segera mendapat perawatan medis agar dapat sembuh seperti sediakala.

Menurut informasi, pada tahun 2015 Auzira mengalami benjolan di bagian punggungnya. Oleh orang tuanya kemudian dibawa ke tukang kusuk (urut) karena dikira hanya benjolan biasa saja. Tapi lama-kelamaan, benjolan tersebut semakin parah. Mau dibawa ke rumah sakit, juga takut masalah biaya pengobatan. Karena Budiman, ayahnya yang berprofesi sebagai seorang nelayan tidak memiliki penghasilan tetap.

Beruntung, berapa minggu lalu, orang tua Auzira betemu dengan Ihsan Murdani, Ketua Pengurus Puspelkessos Meukek dan menceritakan tentang penyakit yang diderita putrinya. Murdani kemudian berkonsultasi dengan dokter umum yang ada di Puskesmas Meukek. Dari hasil konsultasi, dianjurkan segera membuat rujukan untuk diperiksa ke Rumah Sakit Yulidin Awai yang berada di Tapak Tuan Aceh Selatan.

Hasil diagnosa dokter Rumah Sakit Yulidin Awai, Auzira ternyata menderita penyakit Skoliosis atau penyakit kelainan tulang belakang yang cukup parah. Menurut keterangan dolter sudah mengenai syaraf sehingga berefek pada sakit kepala dan lemas ketika bangun tidur.

Sebagai ketua pengurus Puspelkessos, Ihsan Murdani sangat peduli dan berempati kini giat mencari solusi pembiayaan pengobatan Auzira untuk berobat ke rumah sakit rujukan di Ibu kota Provinsi Banda Aceh, Rumah Sakit Zainoel Abidin.

Saat ini, biaya rumah sakit selain diharapkan dari BPJS, juga ada dari perangkat gampong dan sekolahan yang turut membantu meringankan beban biaya pengobatan. Namun masih dibutuhkan biaya pedampingan selama berobat di Rumah Sakit Zainoel Abidin, Banda Aceh. Masih belum tahu berapa lama harus berada di sana, perlu biaya transportasi, akomodasi, dan lain-lain biaya yang tak terduga. Orang tua Auzira sendiri sedang mengalami himpitan ekonomi, apalagi pekerjaannya sebagai nelayan turut terdampak Covid-19.

Sebagai nelayan, ayah Auzira menuturkan bahwa penghasilannya tidak menentu. Menurut pengakuannya, per bulan rata-rata hanya mendapat sekitar 1 juta rupiah untuk menghidupi 5 kepala di rumah kontrakannya.

Kepada khalayak, dermawan, relawan atau siapapun juga yang berkeinginan membatu meringankan beban adik kita Auzira Izzatul Jannah menghubungi Ihsan Murdani di nomor HP/WA : 085277838708.[]

Pewarta: Thahar  BYs

Exit mobile version