NusantaraNews.co, Papua – PLN Wilayah Papua mengoperasikan Pembangkit Listrik Mesin Gas (PTLMG) yang dibangun pada 2017 sebesar 70 MW yakni di Holtekam-Kota Jayapura sebesar 50 MW. Adapun di Nabire sebesar 20 MW.
“Hari ini kita melakukan first synchron PLTMG Holtekamp setelah selesai dibangun selama 9 bulan dan dilakukan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Mei silam,” ujar Direktur Bisnis PT PLN Regional Maluku Papua, Ahmad Rofik usai melaksanakan first Synchron PLTMG MPP 50 MW di Jayapura, Kamis (26/10/2017).
Menurut Ahmad Rofik, PLTMG Holtekamp merupakan satu dari program Presiden Joko Widodo untuk pembangun pembangkit listrik 35.000 MW di seluruh Indonesia. Sesuai program PLN Regional Maluku dan Papua, yaitu Papua terang pada tahun 2020, di mana rasio elektrifikas khususnya di Papua di harapkan di atas 85,96 persen, maka pembangunan infrastuktur tenaga listrik pada beberapa desa, kecamatan (Distrik) dan kabupaten yang belum berlistrik telah selesai dibangun hingga 2020.
“Kita harapkan semua desa, kecamatan (Distrik) dan Kabupaten di Papua sudah teraliri listrik hingga 2020,” katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kata Ahmad Rofik, di wilayah Papua telah dibangun beberapa pembangkit PLTMG yang akan operasi tahun 2017 sebesar 70 MW di Provinsi Papua, yaitu di Jayapura 50 MW dan Nabire 20 MW. Tahun 2018 sebesar 205 MW yakni di Provinsi Papua, Merauke 40 MW, Biak 15 MW, Serui 10 MW, Timika 10 MW, dan Papua Barat, Manokwari 20 MW, Raja Ampat 10 MW, Sorong 30 MW , Fakfak 10 MW, Jayapura peaker 40 MW, dan Kaimana 10 MW. Untuk operasi pada tahun 2019 dibangun sebesar 120 MW di beberapa daerah di lainnya Papua.
“Pembangunan pembangkit listrik ini telah selaras dengan program Indonesia terang di Papua dan mendukung rencana penyelenggaraan PON XX di Papua termasuk di beberapa kabupaten yang ada Venue PON 2020, ” tandasnya.
Sementara itu General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan Papua, Henrison A. Lumbanraja mengatakan, Momen dan hadiah pada Peringatan Hari Listrik Nasional yang ke-72 untuk Papua.
“Pembangunan PLTMG 50 MW Jayapura ini dimulai awal tahun 2017. Pembangkit ini dikerjakan oleh konsorsium PP (Pembangunan Perumahan) dan Wartsila pekerjaan konstruksi ini termasuk pembangkit yang dibangun dengan 50 Megawatt yang sangat singkat sekitar 9 bulan dan ini juga sebagai sinergi antar BUMN. Dalam waktu dekat yaitu pada minggu ke-2 November 2017, PLTMG Nabire yang berkapasitas 20 MW akan dioperasikan,” kata Henrison.
Saat ini daya mampu Jayapura mencapai 83 MW dan dengan masuknya tambahan sebesar 50 MW listrik yang tersedia dalam sistem Jayapura mencapai 133 MW dengan penambahan sekitar 60% dari daya saat ini. Dengan meningkatnya pasokan listrik, pemadaman akibat neraca daya defisit dapat diminimalisir dan membuka peluang baru bagi investor-investor untuk menjalankan perekonomian di Jayapura
Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman