NUSANTARANEWS.CO, Manila – Filipina tunda penarikan pasukan Amerika. Di tengah ketegangan Filipina-Cina terkait klaim perairan di Laut Cina Selatan (LCS) – Manila dilaporkan telah menunda rencana penarikan pasukan Marinir Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari Perjanjian Pertahanan Bersama Washington.
Hal tersebut terungkap setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte, bertemu dengan menteri luar negerinya pada hari Senin. Keputusan ini adalah kali kedua Manila menghentikan rencana mengakhiri bagian dari Perjanjian Pertahanan Bersama yang dikenal sebagai Philippines-United States Visiting Forces Agreement (VFA).
“The president conveyed to us his decision to extend the suspension of the abrogation of the visiting forces agreement by another six months while he studies and both sides further address his concerns regarding particular aspects of the agreement,” said Teodoro Locsin.
Dengan penangguhan selama enam bulan lagi, Departemen Pertahanan AS memuji langkah tersebut. Pujian tersebut disampaikan juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan
“Kami menghargai Filipina sebagai mitra yang setara dan berdaulat dalam “aliansi bilateral” kami. Kemitraan kami berkontribusi tidak hanya pada keamanan kedua negara kami, tetapi juga memperkuat tatanan berbasis aturan yang menguntungkan semua negara di Indo-Pasifik.”
Filipina sebelumnya telah mengumumkan pada Februari 2020 bahwa mereka akan menarik diri dari perjanjian VFA. Pada abad ke 20, Angkatan Laut AS memiliki Naval Station Subic Bay di Filipina, tetapi pangkalan itu ditutup pada awal 1990-an. (Banyu)