Ferdinand ke Ruhut: Sebelum Bicara Mangkrak, Perbanyak Baca Dokumen Pemerintah

Ferdinand Hutahaean (Foto Ucok A NUSANTARANEWS.CO)
Ferdinand Hutahaean (Foto Ucok A NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta Mantan Politisi Demokrat Ruhut Sitompul untuk memperbanyak bacaan dokumen pemerintah sebelum bicara soal pembangunan infrastruktur mangkrak di era pemerintahan Presiden Susilu Bambang Yudhoyono.

Ferdinand menyampaikan pekada Ruhut bahwa dalam pemerintahan sebelum Presiden Joko Widodo tidak pembangunan infrastruktur yang mangkrak.

Jastru, lanjut Ferdinand, pemerintahan Jokowi yang menikmati gunting pita proyek pemerintahan SBY.

“Bang Ruhut, sblm bicara mangkrak, perbanyak membaca dokumen pemerintah, jgn cm membaca Sewort yg isinya sampah. Tdk ada yg mangkrak dulu,era Jokowi justru menikmati gunting pita proyek SBY. Skrg tak ada lg gunting pita krn proyek Jokowi mangkrak..!!,” cuit @Ferdinand_Haean mengomentari kicauan Ruhut di twitter.

https://twitter.com/Ferdinand_Haean/status/1092685744055844864

Sebelumnya Ruhut berkicau di akun twitter pribadirnya, @ruhutsitompul, bahwa dirinya merasa lucu melihat para pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno yang menggunting pita peresmian Pembukaan TLO yang selesai dibangun.

“Aku tertawa termehek mehek pendukung Prabowo & Sandi heran Jokowi menggunting pita peresmian Pembukaan TOL yg selesai dibangun, ‘Presiden RI ke 7 yg menyelesaikan, waktu Presiden RI ke 6 kan mangkrak jadi yg meresmikan ya Jokowi tapi mereka maunya SBY”. #01JokowiLagi MERDEKA,” kicau Ruhut.

Dalam cuitannta yang lain, Ferdinan menulis bahwa SBY sewaktu jadi Presiden bekerja tidak untuk dirinya sehingga tidak butuh pencitraan dan pemberitaan yang berisik.

“SBY Bekerja tidak untuk dirinya sehingga tak butuh pencitraan dan penberitaan yang berisik. Beda dengan sekarang, Presiden bekerja hanya utk citra dirinya, majanya berisik. Harus kerahkan buzzer dan media..!!” tweet-nya.

https://twitter.com/Ferdinand_Haean/status/1092743694703153153

Pewarta: Robi Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Exit mobile version