ESDM Mencatat Pada Akhir 2017 Kapasitas Terpasang PLTB Baru 1,1 MW

PLTB Sidrap/Foto: mediasulsel.com

PLTB Sidrap/Foto: mediasulsel.com

NUSANTARANEWS.CO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada akhir 2017 mencatat bahwa kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) baru sebesar 1,1 MW, atau 0,0002% dari potensi yang ada yang belum termanfaatkan sebesar 60,6 Giga Watt (GW). Pemerintah melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah menargetkan pada 2025 akan terpasang 1,8 GW pembangkit listrik tenaga bayu.

Dengan potensi 60,6 Giga Watt (GW), PLTB menjadi salah satu potensi besar dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik nasional, khususnya pada daerah yang memiliki potensi kecepatan angin di atas 4 meter per second (m/s). Sementara tercatat pemanfaatan PLTB barud di provinsi Nusa Tenggara Timur (10.188 MW), Jawa Timur (7.907 MW), Jawa Barat (7.036 MW), Jawa Tengah (5.213 MW) dan Sulawesi Selatan (4.193 MW).

Sampai saat ini, Progres pembangunan PLTB di Sidrap dengan kapasitas 75 Megawatt (MW) yang terletak di Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sindereng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan telah mencapai 90%. PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektar. PLTB Sidrap memiliki 30 turbin dengan ketinggian 80 meter dan baling-baling sepanjang 57

Dari target 30 Wind Turbin Generator (WTG), saat ini 25 WTG di antaranya telah berhasil diselesaikan. Sedangkan sisanya dipastikan akan selesai pada pertengahan Februari nanti. PLTB Sidrap sendiri merupakan PLTB terbesar di Asia Tenggara bahkan terbesar di dunia.

Dengan kapasitas 75 MW ini, PLTB Sidrap diproyeksikan mampu mengaliri listrik 70.000 pelanggan di Sulawesi Selatan dengan daya listrik rata-rata 900 VA.

Seperti diketahui PLTB telah berkembang pesat di berbagai belahan dunia, terutama di Eropa yang kini menjadi acuan dalam akselerasi peningkatan kapasitas PLTB yang ada di Indonesia. Kerja sama telah dilakukan dengan Denmark yang 40% energi di negaranya disuplai oleh PLTB. Eropa juga telah mengembangkan energi offshore lepas pantai yang anginnya bisa dua kali lipat lebih besar.

Guna mendorong peningkatan pemanfaatan tenaga bayu ini, selain dengan melakukan pra-studi kelayakan untuk daerah yang sudah mempunyai pengukuran potensi dan dilanjutkan dengan studi kelayakan pembangunan PLTB untuk menarik investor dunia, Pemerintah juga mendorong pembangunan unit pembangkit PLTB di daerah terpencil, pulau terluar dan perbatasan NKRI, dengan merangkul Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.

Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir, mengatakan bahwa PLN akan mengawasi dengan ketat progres pembangunan PLTB pertama dalam program listrik 35.000 MW ini bisa tercapai tepat waktu dengan kualitas yang baik. (Aya)

Exit mobile version