Erupsi Semeru, Warga Kabupaten Malang Layak Waspada

Erupsi Semeru, Warga Kabupaten Malang Layak Waspada
Erupsi Semeru, warga kabupaten Malang layak waspada.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota DPRD Jawa Timur Siadi mengingatkan warga kabupaten Malang atas dampak erupsi gunung Semeru yang terjadi Minggu (4/12).

Politisi partai Golkar ini mengatakan Erupsi gunung Semeru berdampak hingga ke Kabupaten Malang. Dampak itu dirasakan berupa hujan abu tipis di dua kecamatan di Kabupaten Malang. Kedua kecamatan itu yakni Kecamatan Ampelgading dan Kecamatan Tirtoyudo.

“Kedua kecamatan itu berdampingan dengan gunung Semeru, tepatnya berada di sisi barat daya gunung Semeru sehingga dampaknya bagi kabupaten Malang dan sekitarnya terdampak abu,” jelasnya Senin (5/12).

Siadi mengatakan sejak gunung Semeru mengalami erupsi, dua kecamatan itu diguyur hujan abu tipis. Mantan pimpinan DPRD kabupaten Malang ini menghimbau masyarakat Kabupaten Malang, khususnya di kawasan perbatasan, agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.

“Yang terpenting jangan terprovokasi dengan info hoaks, yang tidak resmi, kecuali informasi update aktivitas Gunung Semeru dari PVMBG, “pungkasnya.

Gunung Semeru mengalami letusan atau erupsi puluhan kali sejak statusnya ditingkatkan dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Minggu (4/12).

Pada Senin (05/12), petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian, menyebut terjadi hampir 30 kali letusan atau erupsi pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB.Gunung Semeru juga mengalami satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik.

Aktivitas Semeru juga terekam enam kali gempa guguran dengan amplitude 1-8 mm dan lama gempa 50-140 detik, satu kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Hampir 2.000 warga mengungsi menyusul meletusnya Gunung Semeru di Jawa Timur, hari Minggu (04/12), yang mengeluarkan awan panas dan lava ke kawasan-kawasan di sekitarnya.Letusan ini mendorong pihak berwenang menaikkan status menjadi “awas” ada luncuran awan panas guguran (APG) yang berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).

Awan panas berlangsung hingga pukul 06.00 WIB dengan jarak luncur mencapai tujuh kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan.Kemudian, terjadi aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, dengan rincian delapan kali gempa letusan dan satu gempa APG yang berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.

Dari hasil pemantauan di lapangan oleh tim PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, luncuran APG sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak. (setya)

Exit mobile version