NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Soekarwo membantah kalau dirinya mundur sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim untuk mengikuti jejak Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) atas dukungannya kepada Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu Presiden 2019.
“Tak mundur, itu isu saja,” ungkap Soekarwo di Surabaya, Jumat (27/7/2018).
Soekarwo mengaku munculnya dukungan kepada Jokowi tersebut merupakan aspirasi DPC Demokrat se-Jatim dalam Rakorda DPD Demokrat Jawa Timur.
“Ada perintah dari DPP untuk jajak pendapat di grassroot Demokrat atas capres yang ideal. Lalu dilakukan jajak pendapat tersebut dan hasilnya seperti itu,” ungkapnya.
Gubernur Jawa Timur yang akrab disapa Pakde Karwo ini menambahkan hasil jajak pendapat tersebut sudab dilaporkan ke DPP Demokrat. “Pokoknya sudah kami sampaikan semuanya hasilnya. Untuk selanjutnya DPP yang menentukan,” tutupnya.
Seperti diwartakan, TGB memutuskan untuk mendukung Jokowi kembali menjadi calon presiden pada Pilpres 2019. Politisi Partai Demokrat ini menyatakan bahwa dirinya mendukung Jokowi menjadi presiden dua periode. Kabar soal dukungan TGB ini bahkan sudah santer dan ramai diperbincangkan media-media nasional, dan membuat jagad politik tanah air gempar.
Namun demikian, Partai Demokrat menyatakan bahwa dukungan TGB tersebut murni keputusan pribadi dan tidak mewakili partai. Diketahui, TGB awalnya merupakan seorang politisi dan kader Partai Bulang Bintang (PBB) yang sempat mengantarkannnya duduk di kursi DPR RI untuk masa jabatan 2004-2009. Dia duduk di Komisi X. Bahkan, pada tahun 2008 silam PBB mendorongnya untuk maju sebagai calon gubernur NTB. Berpasangan dengan Badrul Munir, keduanya sukses melanggeng menjadi NTB satu. Keduanya pun menjabat untuk periode 2008-2013 setelah dilantik pada 17 September 2008.
Pada Pilgub NTB 2013, TGB kembali terpilih untuk periode kedua lantaran dinilai sebagai salah satu pemimpin yang sukses dalam menjalankan amanat rakyat, khususnya NTB. Namun, maju sebagai calon gubernur NTB pada tahun 2013 dia menggunakan kendaraan politik Partai Demorkat. Bahkan, dia menjabat sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat hingga kini dan kabarnya bakal mundur dari jabatan tersebut lantaran lebih memilih keputusannya yang mendukung Jokowi dua periode.
Pewarta: Setya N
Editor: Eriec Dieda