NUSANTARANEWS.CO – Organisasi kepemudaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengadakan konferensi pers klarifikasu terkait dengan demonstrasi 4 November. Organisasi ini menolak disebut sebagai provokator kericuhan.
“Tidak benar kami disebut sebagai provokator kericuhan kemarin,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Mulyadi P. Tamsir di kantor PB HMI, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2016).
Mulyadi mengatakan, saat aksi berlangsung, mereka berada di barisan depan demonstran dan tidak bisa mundur. Dia menegaskan bahwa provokator itu bukan dari HMI. “Saya sudah cross check ke semua cabang, tidak ada yang menjadi penyebab kerusuhan.”
Dia menjelaskan, pelaku yang diduga sebagai provokator justru bukan kader HMI. Alasannya, orang yang ditangkap karena dituduh provokator adalah seorang beragama Katolik. “Kalau kader HMI pasti Islam,” ucapnya.
Mulyadi juga sempat menunjukkan foto kerusuhan kemarin, di mana terlihat seseorang menjadi pelaku kericuhan sambil membawa bendera HMI. Namun Mulyadi menolaknya. “Bendera kami warnanya hijau tua, yang di foto ini hijau muda.”
Selain itu, Mulyadi membantah adanya bentrokan antara massa HMI dan Front Pembela Islam. Mereka juga meminta kepolisian segera mempercepat proses hukum penistaan agama, yang diduga dilakukan gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Lalu, organisasi ini juga mengimbau seluruh masyarakat Indonesia dan kader-kader mereka tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Andika)