Duel Artileri dan Serbuan Mendadak Skala Besar Teroris ke Kota Tanjarah

Duel artileri dan serbuan mendadak skala besar teroris ke kota Tanjarah.
Duel artileri dan serbuan mendadak skala besar teroris ke kota Tanjarah/Foto: foreignpolicy.com

NUSANTARANEWS.CO – Duel artileri dan serbuan mendadak skala besar teroris ke kota Tanjarah. Pada 10 Mei pagi, tembakan artileri menghujani kota Tanjarah yang diikuti dengan serangan darat organ teroris Al-Qaeda, wa-Harid al-Mu’minin terhadap basis militer pemerintah Suriah di kota itu.

Pertempuran sengit pun terjadi di beberapa front di al-Ankawi, al-Qahirah, Qulaydin, Kafr Uwayd, Mawzarah, Kansafrah dan Ayn al-Arus di tengah ledakan peluru artileri yang intens. Berkat serangan kilat dan terukur. kelompok teroris afiliasi Al-Qaeda tersebut akhirnya berhasil merebut sebagian besar kota Tanjarah.

Serangan kelompok teroris wa-Harid al-Mu’minin terhadap pasukan pemerintah Suriah, kembali menandai pelanggaran gencatan senjata di Idlib sekaligus menandai peningkatan serangan teroris di tengah gencatan senjata.

Keesokan harinya, pasukan pemerintah Suriah melakukan serangan balik terhadap posisi pertahanan teroris. Serangan balik tersebut berhasil merebut dan mengamankan kembali kota Tanjarah. Menurut sumber pro-teroris, 37 tentara dan 24 teroris tewas. Dilaporkan pula bahwa bentrokan sporadis masih berlangsung di pinggiran desa-desa dan kota-kota.

Sebelum melakukan serangan ke kota Tanjarah, pada 9 Mei, teroris wa-Harid al-Mu’minin menembakkan 4 roket ke pangkalan udara Hmeimim Rusia dari desa Tardin di Lattakia utara. Namun serangan roket itu tidak menimbulkan korban atau kerusakan.

Pada 8 Mei, Hayat Tahrir al-Sham alias Al-Qaeda kembali menyerang posisi Angkatan Darat Suriah di dekat kota al-Burayj dengan rudal anti tank yang melukai beberapa tentara.

Sementara serangkaian serangan ISIS yang menargetkan posisi dan personel pasukan Suriah di provinsi Raqqah terus berlanjut. Pada 7 Mei, Letnan Kolonel Ahmed Mohamed, seorang perwira Direktorat Intelijen Angkatan Udara, terbunuh di Dibsi ‘Afnan. Pada 10 Mei, ledakan IED menabrak kendaraan militer di dekat Resafa dilaporkan menewaskan 2 tentara.

Seperti diberitakan, pejabat senior di provinsi al-Anbar Irak mengabarkan bahwa terjadi peningkatan kehadiran teroris ISIS di daerah gurun di provinsi yang dikendalikan oleh pasukan Amerika Serikat (AS). “Daerah-daerah ini dikendalikan oleh orang-orang militer AS dan merupakan tempat yang aman bagi para teroris,” kata pejabat itu seperti dilansir kantor berita al-Ma’aloumeh beberpa hari lalu, dan menambahkan bahwa AS telah memasok para teroris itu dengan senjata yang diperlukan dan dukungan logistik.

Situasi ini, kemungkinan bisa berlanjut dengan serangan udara oleh Angkatan Udara Suriah dan Rusia terhadap posisi teroris guna menanggapi perkembangan yang semakin panas di wilayah ini. (Agus Setiawan)

Exit mobile version