Dua Daerah di Jatim Paling Cepat Penyaluran Dana Desa 2021

Dua daerah di Jatim paling cepat penyaluran Dana Desa 2021 adalah kabupaten Madiun dan Tulungagung. Kedua daerah itu disebut pemerintah
Dua daerah di Jatim paling cepat penyaluran Dana Desa 2021.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Dua daerah di Jatim paling cepat penyaluran Dana Desa 2021 adalah kabupaten Madiun dan Tulungagung. Kedua daerah itu disebut pemerintah sebagai dua daerah dari tiga daerah di Indonesia yang paling cepat penyaluran Dana Desa 2021.

“Ada tiga Kabupaten yang berhasil menyalurkan Dana Desa Tercepat Nasional, dua Kabupaten dari Jawa Timur yaitu Madiun dan Tulungagung, dan satu daerah lainnya adalah Kabupaten Tapaktuan Provinsi Aceh” kata Khofifah, senin (15/2)

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini mengatakan, percepatan perlu terus dilakukan karena dia mentargetkan pada triwulan pertama pencairan sudah harus dilakukan sebanyak 40 persen.

Saat ini, Dana Desa 2021 di Jawa Timur sejumlah 7,659 trilyun baru tersalur di 709 Desa, pada 5 Kabupaten (Tulungagung, Madiun, Ngawi, Pacitan dan Magetan) dengan nominal Rp 242,1 Milyar. Sedangkan BLT-DD baru cair 260 Desa di Kabupaten Tulungagung dan Madiun dengan total penerima 14.225 KPM sejumlah Rp.4,26 milyar.

“Saya berharap, para Kepala Daerah di seluruh Jawa Timur untuk dapat mendorong percepatan penyaluran Dana Desa di wilayahnya agar pelaksanaan PPKM Berbasis Mikro dan pemulihan ekonomi di tingkat Desa berjalan lebih  maksimal,” terang Khofifah.

Lebih lanjut Gubernur yang juga mantan Menteri Sosial ini mengatakan sampai saat ini masih 14 Kabupaten yang belum menyelesaikan Peraturan Kepala Daerah tentang Penyaluran Dana Desa, 19 Kabupaten belum menandatangani surat kuasa pemindahbukuan, dan 3.095 Desa belum menetapkan APBDesa.

“Oleh karena itu saya minta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dibantu oleh Pendamping agar segera menuntaskan semua ini maksimal bulan Maret mendatang,” tegas Khofifah.

Sepanjang tahun 2020, Jawa Timur mampu merealisasikan 99,97 persen dengan total nilai dana desa yang disalurkan Rp 7,568 trilyun, dari alokasi keseluruhan Rp 7,570 trilyun. Hanya 9 desa dari 7.724 desa di Jatim yang belum menyalurkan 100 prosen.

Sembilan desa tersebut, empat desa ada di Sidoarjo yakni desa Besuki Kecamatan Jabon, Desa Ketapang dan Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin, dan Desa Renokenongo Kecamatan Porong. “Keempat Desa tersebut merupakan desa terdampak Lumpur Sidoarjo,” ucap Khofifah.

Lalu tiga desa lainnya di Kabupaten Bojonegoro yakni Desa Wotanngare dan Desa Grebegan Kecamatan Kalitidu, dan Desa Trucuk Kecamatan Trucuk. Di Bojonegoro kata Khofifah terkendala karena Kepala Desanya tersangkut perkara hukum penggunaan dana desa tahun 2019.

Satu desa di Kabupaten Pasuruan yakni Desa Susukanrejo Kecamatan Pohjentrek terkendala kegiatan tidak bisa dilaksanakan karena Kepala Desa menghilang tidak diketahui keberadaannya. Lalu terakhir di Pamekasan Desa Lesongdaja Kecamatan Batumarmar dana desanya tidak bisa salur karena tidak ada titik temu antara Penjabat Kepala Desa dengan BPD sehingga Peraturan Desa tentang APBDesa tidak bisa ditetapkan. (setya)

Exit mobile version