NUSANTARANEWS.CO – Dalam situasi batas, India punya misi besar soal kebersihan yang patut dicontoh dan teladan. Misi kebersihan India justru dimulai dari kawasan pedesaan yang kelak akan dijadikan sebagai model bagi kota-kota besar lainnya. Sebab, dalam situasi batas ini, India sadar betul persoalan kebersihan merupakan masalah yang urgen mengingat sampah industri sudah sedemikian akut berselerakan di mana-mana. Semisal sampah plastik.
Di sebuah desa Mawlynnong, wilayah timur India dalam waktu yang lama dikenal bermasalah ihwal sanitasi, seperti dilansir BBC. Akutnya persoalan sanitasi ini membuat Perdana Menteri India Shri Narendra Modi merumuskan sebuah program nasional tentang kebersihan bermula dari Mawlynnong. Kelak, desa ini akan dijadikan sebuah model ihawal kebersihan.
Sekadar informasi, sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Program nasional Modi itu segera berlaku. Ia mampu menyadarkan masyarakat setempat tentang arti penting kebersihan dan bersih-bersih lingkungan, dan masyarakat sangat antusias. Dari balita mungil, hingga nenek-nenek yang sudha ompong sekalipun turut serta melakukan bersih-bersih lingkungan. Desan kecil bernama Mawlynnong hanya dihuni 600 orang penduduk.
Sampai 2003 dan 2005, program Modi terbukti sukses. Mawlynnong didaulat sebagai desa terbersih di India versi majalah Discover India. Berkaca pada kesuksesan tersebut, Modi pun lantas meluncurkan program ambisius “Misi India Bersih”. Dan Mawlynnong dijadikan sebagai model bagi seluruh negeri.
Pada Mei 2016, Mawlynnong disebut sebagai desa terbersih di Asia. Masyarakat bangga, bahwa kesadaran mereka tentang arti penting kebersihan telah membuahkan hasil yang bisa dibilang sungguh luar biasa. Mawlynnong kini sudah tenar dan melegenda.
Sudah tak ditemukan lagi sampah-sampah berserakan di setiap sudut. Bagaimana tidak, pagi-pagi sekali seluruh anak-anak desa sudah turun ke jalan bersih-bersih dengan sapu di tangan. Jangankan sampah plastik, daun-daun gugur juga dibersihkan, tong sampah dikosongkan, sampah organik dan non organik dipilah. Selepas itu barulah anak-anak pergi ke sekolah.
Tak hanya itu, seakan berbagi tugas, tukang kebun yang ditugaskan khusus merawat tanaman dan bunga. Dedaunan dan sampah yang hancur secara alami dikubur, ada pula sebagian yang dimanfaatkan sebagai pupuk, dan sisanya dibakar di lokasi yang berjauhan dari desa. Dan sampah plastik yang dianggap masih berguna didaur ulang serta disulap menjadi kerajinan. Tong sampah tersedia di setiap sudut desa.
Di desa itu, siapapun yang membuang sampah sembarangan, maka pelakunya akan dimarahi warga, dengan ucapan apapun sampai orang itu memungut sampah tersebut.
Di Mawlynnong, di hari-hari biasa bersih-bersih dilakukan anak-anak dan dewasa. Sabtu adalah hari khusus, sebab pemimpin desa menerapkan kerja bakti. Saking cintanya mereka terhadap kebersihan, kini sudah tertanam di dalam pikiran masyarakat bahwa bersih-bersih bukanlah suatu kebiasaan melainkan sudah menjadi tradisi yang telah berlangsung sejak lama, dan orang tua mengajarkan anak-anaknya secara turun temurun.
Di Indonesia sendiri, tradisi kerja bakti sudah berlangsung sejak lama pula, terutama di desa-desa. Sehingga, misi India soal kebersihan yang dimulai dari desa patut dijadikan inspirasi setiap individu. (eriec dieda)