Deddy Sitorus Tegaskan Dirinya Tak Berniat Ikut Pilkada Kaltara

Deddy Sitorus tegaskan dirinya tak berniat Ikut pilkada Kaltara.
Deddy Sitorus tegaskan dirinya tak berniat Ikut pilkada Kaltara.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Deddy Sitorus tegaskan dirinya tak berniat Ikut pilkada Kaltara. Akibat pandemi Covid-19, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 memang belum ada kejelasan kapan akan digelar. Apakah tetap di penghujung 2020 atau masuk di tahun 2021, hingga kini belum pasti bulan dan tanggalnya.

Meski begitu, di sejumlah daerah termasuk Kalimantan Utara telah muncul beberapa nama yang digadang-gadang bakal meramaikan kontestasi pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur periode 2021-2025. Tak hanya menjadi pembicaraan umum, di linimasa media sosial netizen tampak mulai aktif mengkampanyekan jagoan mereka.

Yang paling santer disebut bakal belaga dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut adalah Irianto Lambrie (Gubernur Kaltara saat ini), Jusuf SK (Mantan Walikota Tarakan ), Udin Hianggio (Wakil Gubernur Kaltara saat ini), Abdul Hafid Ahmad (Mantan Bupati Nunukan yang juga Ayahanda dari Asmin Laura Hafid – Bupati Nunukan saat ini),  Yansen TP (Bupati Malinau saat ini), Indrajit (Kapolda Kaltara), Irwan Sabri (Wakil Ketua DPRD Nunukan) hingga Deddy Sitorus (Anggota Komisi VI DPR RI periode 2019-2024).

Nama terakhir yakni Deddy Sitorus disebut-sebut punya kans untuk memenangi Pilkada Serentak nanti. Pasalnya Pria yang dikenal cukup dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut adalah Calon Legislatif (Caleg) peraih suara terbanyak se Kalimantan Utara yakni 34. 709 pemilih.

Menanggapi maraknya dukungan yang disuarakan berbagai elemen masyarakat Kaltara, Deddy mengaku sangat berterimakasih. Karena menurutnya, simpati dan dukungan adalah bentuk dari sinergitas antara masyarakat dengan dirinya serta bentuk suport dari rakyat untuk wakilnya. Namun Deddy mengungkapkan bahwa dirinya ditugaskan oleh PDI Perjuangan dan diamanatkan oleh Ketua Umum Partainya yakni Megawati Soekarnoputri sebagai anggota DPR RI dan bukan sebagai Kepala Daerah.

“Terhadap pihak-pihak yang mendorong saya untuk turut serta di kontestasi Pilkada Kaltara mendatang, saya sangat berterima kasih. Tapi mohon maaf, saya tidak berminat untuk ikut kontestasi karena saya diberikan mandat oleh Ketua Umum PDI Perjuangan dan DPP Partai saya untuk menjalankan amanah sebagai Wakil Rakyat dari Dapil Kaltara,” ungkap Deddy kepada Nusantara News, Selasa (26/5).

Lebih jauh Deddy menjelaskan, bahwa ia diberikan tugas untuk mengawasi berbagai program pembangunan di daerah ini agar akselerasi Kaltara sebagai beranda depan NKRI itu benar-benar terwujud selama masa pemerintahan Presiden Jokowi ini.

“Sehingga secara pribadi juga saya tidak mempunyai hasrat atau ambisi sekecil apapun untuk berkontestasi karena saya ingin mengemban amanah yang diberikan pimpinan partai dan para pemilih saya,” tandasnya.

Hal ini perlu menurut Deddy perlu dijelaskan mengingat saat ini tak sedikit pihak yang melemparkan tuduhan bahkan cenderung menjurus kedalam fitnah dengan mengatakan bahwa kehadirannya di Kalimantan Utara adalah bagian dari ambisinya untuk merebut kursi kepemimpinan sebagai Kepala Daerah.

“Untuk itu, saya berharap agar membuang jauh-jauh kecurigaan atau tuduhan bahwa saya ingin mencalonkan diri, terpikir juga tidak,” tegas Deddy.

Sebagai kader dan petugas partai, Deddy menyatakan bahwa ia patuh dan taat pada tugas yang ada. Selain itu Deddy juga menegaskan bahwa ia tidak ingin mengecewakan masyarakat yang telah memilihnya.

“Memang ada banyak pendukung dan simpatisan saya yg membicarakan itu, dan itu hak mereka. Tetapi lebih sering isu ini dihembuskan oleh orang-orang tertentu dengan maksud melakukan pembunuhan karakter saya pribadi. Silakan saja, waktu akan membuktikan apakah saya berkata jujur atau tidak,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai posisi dirinya sebagai petugas partai yang wajib tunduk pada perintah dan kebijakan Partai termasuk menugaskan dirinya agar berlaga di Pilkada Kaltara mendang, Deddy menjelaskan bahwa Partai tentu mempunyai pertimbangan maupun melalui survey internal guna memukan calon pimpin yang beradab dan memiliki kapabilitas.

“Tetapi tolong diingat, saya ini kader Partai yang tunduk dan patuh pada kehendak partai dan pemilih saya,” tegas Deddy. (ES/ed. Banyu)

Exit mobile version