Dari Jabar Dedi Mulyadi Serukan Penyelamatan Golkar

Bendera Golkar. (Foto: Istimewa)

Bendera Golkar. Foto: Istimewa

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan keresahannya terkait dengan tren penurunan elektabilitas Golkar, terutama di Jabar. Dedi mengungkapkan bahwa elektabilitas Golkar memang sudah mengalami penurunan terus menerus sejak dua bulan terakhir.

“Khususnya jabar dalam dua bulan ini alami penurunan 6 persen. Asalnya 18 persen turun ke 12 persen. Penurunan itu akan memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap penurunan Golkar secara nasional. Dan Golkar secara nasional sudah di bawah 10 persen,” ungkap Dedi, Senin (20/11/2017).

Dedi khawatir, ke depan tren elektabilitas Golkar terus menurun. Padahal, partai berlambang pohon beringin akan menghadapi dua kompetisi pemilihan umum secara bertutur-turut selama dua tahu; Pilkada Serentak 2018 dan Pemilihan Umum 2019.

Karenanya, angka 10 persen penurunan elektabilitas Golkar dipandang Dedi sebagai sebuah pukulan. Dia menilai, penurunan elektabilitas yang terjadi di Jabar akan berdampak pada penurunan elektabilitas secara nasional.

“Dan itu angka terburuk dalam sepanjang sejarah partai dalam elektabilitas,” tandasnya

Dedi mengungkapkan alasan terjadinya penurunan elektabiltas Partai Golkar di Jabar. Menurutnya ada dua hal penyebab menurunnya elektabilitas Golkar di Jabar yaitu kasus Korupsi e-KTP yang membelit Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan kesalahan pemberian rekomendasi pada Pilkada Jabar 2018.

“Faktor penyebabnya dua hal, pertama, kasus yang terjadi di Jakarta, gonjang-ganjing e-KTP. Yang kedua termasuk di Jabar kesalahan dalam memberikan rekomendasi, yang menuai gejolak internal kader,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Bupati Purwakarta tersebut berpendapat agar pimpinan Partai Golkar segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan Golkar dari kehancuran.

“Saya nggak tahu yang sekarang ini berapa lagi penurunannya. Karena kita belum riset sekarang ini. Tapi saya yakin ini akan makin menurunkan. Oleh karena itu diperlukan langkah penyelamatan organisasi,” pungkasnya.

Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version