Dari 225 Proyek Strategis Presiden Jokowi, 139 Proyek Baru 56 Persen

Presiden Joko Widodo/Foto via thepresident

Presiden Joko Widodo/Foto via thepresident

NUSANTARANEWS.CO – Presiden Jokowi mengakui pemerintahannya memiliki sedikitnya 225 proyek yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Presiden meyakini proyek-proyek strategis di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua dapat berjalan dengan baik.

“Harus bisa kita pastikan bahwa proyek jalan, proyek kereta, bandara, pelabuhan, perumahan, pertanian, dan kelautan, air bersih, bendungan, teknologi dan juga pos lintas batas, kelistrikan, semuanya bisa berjalan dengan baik,” kata Presiden Jokowi di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (6/6/2016).

Dari 225 proyek di sejumlah provinsi itu, 139 proyek antaranya berada pada posisi 56% dan masih dalam tahap perencanaan. Sedangkan 88 proyek lainnya atau 44% berada pada tahapan pelaksanaan.

“Saya minta Menko Perekonomian, Bappenas, atau Staf-staf Kepresidenan terus memantau proyek-proyek ini secara realtime. Dan kalau ada hambatan harus segera diketahui dimana letak hambatannya di lapangan, misalnya masalah pendanaan, atau masalah pembebasan lahan, dan lain-lainnya,” pinta Presiden.

Terakhir, Presiden meminta Menko Perekonomian dan Bappenas agar selalu mengikuti perkembangan proyek-proyek tersebut.

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas yang membahas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis, di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (6/6/2016) siang. Rapat terbatas itu diikuti oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Kenko Kemaritiman Rizal Ramli, Seskab Pramono Anung, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menkominfo Rudiantara, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry M. Baldan, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menerima Pertahanan Ryarmirzad Ryacudu, Menristek M. Nasir, Menteri KLH Siti Nurbaya, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Kepala BKPM Franky Sibarani. (Er/Ed)

Exit mobile version