NUSANTARANEWS.CO – Dalam rangka menjalin Ukuwah Islamiyah, Basyariyah dan Wathoniyah di kalangan Ulama dan Umara/Forkopimda Kabupaten Madiun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Madiun dan PCNU Madiun menggelar giat silaturrahim Ulama dan Umara Madiun, Kamis, (22/12/16) malam. Acara yang dilaksanakan di Rumah Makan Padang Sederhana Caruban Jl. Raya Caruban Surabaya (Timur Terminal Caruban), Madiun ini, dihadiri sekitar 75 orang Ulama dan Umara (Forkopimda Madiun).
Secara berturut-turut, Ketua MUI Kabupate Madiun sekaligus penanggung jawab acara KH. Muhammad Shodiq, Rois Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Madiun, KH. Mustaqim Basyari, dan Ketua PCNU Kabupaten Madiun KH. Mizan Basyari menyampaikan paparannya masing-masing.
“Kegiatan Munkar yang secara Umum terjadi di Kabupaten Madiun yang sangat memerlukan perhatian bisa dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kategori prostitusi, kategori Miras, Narkoba, Hiburan Malam dan kegiatan yang akan memicu Konflik sosial,” terang Basyari.
Baca : Kabupaten Madiun menggalakkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Bupati Madiun H. Muhtarom, memberikan apresiasi atas 3 kategori yang disampaikan. Namun kedepan agar ditambah liberalisme dan radikalisme karena kategori tersebut sangat penting bagi kondisi situasi bangsa Indonesia. Terkait dengan prostitusi Gude yang sudah ditutup maka kita harus menyamakan persepsi, agar bisa sama-sama memantau berkembangnya kegiatan prostitusi.
“Adapun langkah-langkah yang diambil yaitu untuk dibangun Masjid dengan dianggarkan dana APBD. Sedangkan untuk prostitusi yang liar akan dilakukan patroli dan akan dilakukan pembinaan. Untuk di ringroad Kecamatan Saradan, telah dilakukan pertemuan oleh Sekda dengan PT. KAI yang sampai sekarang belum ada kesepakatan karena pihak PT. KAI sampai dengan sekarang belum jelas. Sehingga pihak Pemkot kesulitan umtuk menutup giat prostitusi tersebut,” terang Muhtarom.
Terkait dengan Cafe dan hiburan malam, lanjutnya, di Kabupaten Madiun tidak ada ijin untuk mendirikan Cafe dan hiburan malam. Namun ijinnya mendirikan resto. “Bahwa dengan adanya peredaran narkoba akan dilaksanakan penyuluhan narkoba kepada masyarakat. Terkait dengan radikalisme perlu diwaspadai dengan adanya penangkapan para teroris dan temuan bom dimana-mana, maka dari itu utk semuanya ikut waspada,” pungkas Bupati Madiun.
Sedangkan Kapolres Madiun Akbp I Made Agus Prasetya, menyampaikan bahwa pada forum tersebut sangat membantu tugas Kepolisian. Terkait dengan kegiatan prostitusi di pintu masuk (Ringroad Kec. Saradan) telah mengambil langkah dengan membentuk Satgas yaitu Satgas Lidik, Satgas pencegahan, Satgas penindakan dan Satgas pasca penindakan.
“Bahwa telah dilakukan kegiatan sosialisasi terhadap penghuni rumah di Ringroad Kec. Saradan dan mengirim surat kepada pihak PT. KAI, rencana pada tgl 27 Desember 2016 akan melakukan tindakan tegas untuk menutup kegiatan prostitusi tersebut. Terkait dengan Miras, telah disampaikan kepada anggota Polres untuk perang terhadap Miras dikarenakan dengan Miras banyak korban Lakalalin dan perkelahian. Berkaitan dengan aksi teroris diakhir tahun, mengharapkan kerjasamanya utk melakukan deteksi dini dengan cara memantau pendatang baru di wilayah Kabupaten Madiun,” papar Agus.
Sementara itu, Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rahman Fikri, mengapresiasi atas atensi dari paparan tersebut akan menyampaikan kepada para Babinsa agar dipantau dan dimonitor. Terkait dengan radikalisme yang akhir-akhir ini banyak penangkapan terhadap para pengantin, agar semuanya ikut memantau terhadap para pendatang baru.
“Bahwa medsos khususnya melalui WhatsApp saat ini sangat luar biasa, karena serbuan medsos tersebut sangat mempengaruhi pola pikir dan seharusnya pemerintah memberikan jawaban terkait dengan isu-isu tersebut. Sehingga masyarakat tidak bingung, mengharapkan agar semuanya menyikapi dengan bijak terkait isu-isu yang ada,” kata Rahman. (MC0803/red-02)