NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Laporan Bank Indonesia (BI) pada triwulan III 2018 menunjukkan current account deficit (CAD) atau defifisit neraca transaksi berjalan mengalami pembengkakan mencapai 8,8 miliar AS. Situasi ini ternyata sejak 2011, current account Indonesia tak pernah surplus.
Sebagai informasi, dikutip dari CNBC Indonesia, tercatat sejak kuartal IV tahun 2011, neraca transaksi berjalan atau current account Indonesia tidak pernah mengalami surplus. Hal ini dapat dilihat dari sektor perdagangan yang tak memberikan sumbangan. Sebaliknya, justru selalu menyedot devisa.
Indikasi paling sederhana dapat dilihat dari trade of balance yang selalu merugi. Sebagai contoh pada sepanjang kuartal III-2018, neraca perdagangan defisit mencapai US$ 2,72 miliar. Angka tersebut jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yaitu US$ 1,37 miliar.
Dan kini laporan terbaru BI melebar sebesar 8,8 miliar dolar AS. Tal berlebihan jika kemudian Presiden Joko Widodo pada 31 Oktober 2018 lalu, mengumpulkan para menterinya untuk rapat selama tiga jam. Jokowi dinilai kemudian gelisah dengan situasi defisit neraca transaksi berjalan yang diperkirakan pada kuartal III-2018 akan terbendung.
Baca Juga:
Meski Surplus, Transaksi Modal di Kuartal III Tak Cukup Biayai Defisit Current Account
Neraca Pembayaran Indonesia Alami Defisit 4,4 Miliar Dolar AS
Sementara itu, meski transaksi modal dan finansial di Kuarta III 2018 meningkat, namun kenyatannya tak mampu untuk menutupi defisit current account yang pembengkakannya meningkat tajam. Hal ini dibenarkan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman yang mengatakan transaksi finansial kuartal III 2018 masih belum cukup untuk membiayai pembayaran defisit current account.
“Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2018 mencatat surplus yang cukup besar, yakni surplus 4,2 miliar dolar AS,” kata Agusman dalam keterangan persnya dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Sabtu, 10 November 2018.
Meskipun demikian, lanjut dia, “Surplus transaksi modal dan finansial tersebut belum cukup untuk membiayai defisit transaksi berjalan, sehingga Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2018 mengalami defisit sebesar 4,4 miliar dolar AS,” ungkapnya.
Editor: Alya Karen