NUSANTARANEWS.CO – Pada tahun 2013 silam Indonesia menggelar Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) untuk yang pertama kalinya. Kini, memasuki festival yang ke-4, sesuai arahan Presiden Joko Widodo gelaran tahun ini fokus untuk memperkenalkan buah-buahan nusantara. Karena itu, festival ini diberi nama Fruit Indonesia 2016.
Festival bertema “Mengembangkan Kapasitas dan Kemampuan Nasional untuk Meningkatkan Ekspor Buah Nusantara, secara Revolusioner” ini merupakan sebuah upaya mengeksplorasi kekayaan buah nusantara dan mempromosikan potensi ekspor mancanegara sebagai bagian Gerakan Revolusi Oranye. Acara yang diadakan atas kerjasama Kementerian Pertanian dan Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan digelar pada tanggal 17-20 November 2016 di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat.
Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian menginformasikan dalam pergelaran festival buah nusantara terbesar ini, pengunjung akan mendapatkan pengalaman dan pengalaman baru bernuansa Pesta Buah. Beragam buah khas Indonesia dan buah eksotis akan disuguhkan secara gratis di berbagai booth. Pengunjung dapat mengeksplorasi 25 hingga 35 jenis buah khas indonesia pada festival ini.
Adapun Buah-buahan nusantara yang ditampilkan adalah Alpukat, Mangga, Nanas, Rambutan, Durian, Pepaya, Manggis, Belimbing, Pisang, Salak, Lengkeng, Jambu, Sawo, Kedondong, Markisa, Nangka, Pisang Ambon Lumut, Jeruk Keprok, Srikaya, Jambu Biji, Jeruk Besar, Semangka, Duku, Mangga Gedong, Jeruk Nipis, Buah Naga, Melon, Mangga Podang, Pisang Tanduk, Jambu Biji Kristal, Bengkoang, Jambu Air Hijau, Sirsak dan Semangka Kuning.
Pengunjung pun juga bisa menikmati beragam buah eksotis Indonesia yang saat ini sulit ditemukan. Buah-buahan khas Indonesia tersebut yaitu Kecapi, Sawo Kecik, Buni, Jambu Bol, Sawo Duren, Lobi-Lobi, Jamblang, Binjai, Cermai, Gandaria, Jambu Mawar, Bisbul, Delima, Blewah, Jeruk Purut, Markisa, Salak Merah, Cempedak, Terung Belanda, Durian Lay, Markisa Ungu, Matoa, Kesemek, Kepel, Pisang Merah, Carica, Sukun, Rukem, Langsat, Manggis Merah, Namnam, Alkesah, Mengkudu dan Durian Merah.
Tidak hanya itu, Fruit Indonesia 2016 juga memberikan berbagai peluang bisnis bagi para pengunjung. Berbagai program bertaraf nasional dan internasional akan digelar dalam festival ini, yaitu Pameran dan Bursa, Bussiness Matchmaking, Export Business Coaching, Aneka Lomba (kontes buah unggul nusantara, merangkai buah dan bunga, mengukir buah nusantara, dekorasi ruang, fotografi, lomba menggambar dan lomba fashion show untuk siswa SD), serta Karnaval.
Bahkan, pada Pameran dan Bursa ditampilkan berbagai benih dan bibit buah, pupuk, pestisida dan hormon, buah olahan, industri kesehatan berbahan baku buah, industri pariwisata berbasis kebun buah nusantara meliputi peralatan pertanian, mesin pertanian, media pertanian, outlet buah dan lembaga keuangan.
Sementara itu, Kementerian Pertanian menampilkan “Rumah Hortikultura” yang mendisplay dan mengenalkan aneka buah, sayuran, tanaman obat, dan tanaman hias pada 3 jenis kategori yaitu komoditas produk ekspor, komoditas substitusi impor dan komoditas untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Selain itu, Kementan akan berperan aktif dalam kegiatan Fruit Forum yang merupakan rangkaian kegiatan Business Matchmaking dengan berbagi informasi teknologi terkini dalam Budidaya Buah-buahan, Pasca Panen Buah-buahan, Pengolahan Buah-buahan, serta Penyimpanan dan Pengiriman Buah-buahan.
Sebagaimana dikabarkan, acara ini akan melibatkan 19 Propinsi dan 82 Kabupaten/Kota dan dikunjungi 15.000 orang pengunjung baik nasional dan internasional yang terdiri dari pelaku bisnis dari negara-negara ASEAN (9 negara), Asia (China, Jepang, Taiwan, Korea Selatan), Timur Tengah (UAE, Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, Yordania), Australia, Selandia Baru, Eropa dan Amerika. Untuk menambah semarak festival buah ini, 10.000 peserta karnaval dan 500 eksibitor turut terlibat.
Acara ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan menjadikan buah nusantara sebagai tuan rumah juga pangsa ekspor ke mancanegara. Sebab Indonesia adalah negara besar dengan sumberdaya alam dan sumber daya manusia potensial untuk dapat membangun industri buah nusantara. Dalam konteks membangun industri buah nusantara, sejak 17 Mei 2013 telah dicanangkan Revolusi Oranye oleh Menteri BUMN Republik Indonesia.
Visi Revolusi Oranye adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi buah nasional secara mandiri, tidak bergantung pada impor dan untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir terbesar buah-buahan tropis di Asia Tenggara pada tahun 2025 dan dunia pada tahun 2045. Misi dari Revolusi Oranye adalah untuk secara konsisten dan terus menerus memproduksi dan menyediakan produk buah nusantara yang berkualitas tinggi, memiliki nilai tambah dan kompetitif untuk pasar domestik dan internasional.
Rangkaian kegiatan Fruit Indonesia 2016 diawali dengan pembukaan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 17 Nopember 2016. Presiden RI beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini M. Soemarmo, Menteri Pariwisata Arief Yahya dijadwalkan akan hadir pada pembukaan Fruit Indonesia 2016. (hr/red-02)