Beberapa Hari Sebelum Kudeta, IMF Kirim US$ 350 juta ke Myanmar

Beberapa hari sebelum kudeta, IMF kirim US$ 350 juta ke Myanmar.
Beberapa hari sebelum kudeta, IMF kirim US$ 350 juta ke Myanmar.

NUSANTARANEWS.CO, Washington – Beberapa hari sebelum kudeta, IMF kirim US$ 350 juta ke Myanmar. Bantuan Dana Moneter Internasional minggu lalu tersebut merupakan bagian dari paket bantuan darurat untuk membantu negara itu memerangi pandemi virus corona.

Beberapa hari kemudian, tepatnya Senin (1/2) para pemimpin militer mengambil alih kekuasaan dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan pejabat terpilih lainnya dalam sebuah pemilihan yang diklaim pihak militer penuh penyimpangan.

Tampaknya tak banyak yang dapat dilakukan IMF untuk menarik kembali dana program pembiayaan Covid-19 yang dicairkan dengan cepat dan hampir tanpa syarat pada 13 Januari 2021, kata sumber yang mengetahui terkait pembayaran tersebut.

Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang baru menjabat telah mengancam dengan sanksi baru terhadap para jenderal, dan akan meninjau kembali bantuan luar negerinya untuk Myanmar.

AS adalah pemegang saham dominan di IMF – yang telah memberi Myanmar US$ 700 juta dalam pembiayaan darurat virus korona selama tujuh bulan terakhir, termasuk pembayaran minggu lalu berupa Rapid Credit Facility sebesar US$233.4 juta dan Rapid Financing Instrument US$233.4 juta.

Tidak seperti program pembiayaan reguler IMF, yang mengucurkan dana sedikit demi sedikit karena tolok ukur kinerja terpenuhi untuk reformasi kebijakan yang disepakati, bantuan darurat virus korona telah dikirim dengan cepat, dan sekaligus.

“Ini bukan program yang dinegosiasikan, tidak ada persyaratan dan tidak ada tinjauan berwawasan ke depan dengan pencairan terkait dengan tinjauan tersebut,” kata Stephanie Segal, mantan ekonom IMF dan pejabat Departemen Keuangan AS yang sekarang bekerja di Center for Strategic and Studi Internasional di Washington.

Meneurut sumber yang mengetahui pembayaran tersebut mengatakan bahwa penggunaan dana bantuan tersebut dapat dibelanjakan dengan bebas oleh pemerintah yang berkuasa.

Bank Sentral Myanmar sebagai mitra IMF diharapkan dapat mempertahankan independensinya dari kementerian keuangan negara. Namun  pada hari Selasa, militer Myanmar yang berkuasa telah menunjuk Than Nyein sebagai gubernur bank sentral baru negara itu, mengembalikannya ke jabatan yang sebelumnya dia pegang antara 2007-2013, selama pemerintahan junta terakhir. (Banyu)

Exit mobile version