Bawaslu Jatim Panggil Ulang La Nyala Terkait Mahar Pilkada Rp 40 Milyar

La Nyalla Mattalitti

La Nyalla Mattalitti

NUSANTARANEWS.CO – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur (Jatim) bakal memanggil ulang La Nyalla Mattalitti pada hari Rabu (17/1) untuk diperiksa terkait dugaan kasus mahar politik Rp 40 milyar dalam proses pencalonan kepala daerah Jawa Timur.

Pemanggilan ulang tersebut akan dilakukan oleh Bawaslu Jawa Timur karena La Nyalla tidak hadir memenuhi panggilan. Pada Senin kemarin (15/1), La Nyala hanya mengirim wakil, yakni Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Heru Pramono, untuk membawa surat yang diserahkan kepada Bawaslu Jatim.

Menurut Komisioner Bawaslu, Mochammad Afifuddin di kantor Bawaslu, Selasa (16/1) ketika dikonfirmasi menyatakan sudah mengirim undangan kedua. “Sudah diberi undangan kedua untuk hari Rabu (17/1),” katanya.

Afif berharap La Nyalla dapat hadir memenuhi undangan pemeriksaan pada Rabu besok untuk membeberkan pihak-pihak yang diduga meminta sejumlah uang dalam proses pencalonan bakal calon gubernur Jawa Timur.

Seperti ramai diberitakan, La Nyalla mengaku dimintai uang sebesar Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Desember 2017 lalu. La Nyala menyebut Prabowo meminta uang tersebut sebagai biaya saksi dalam pilkada di Jawa Timur.

Namun La Nyalla menganggap permintaan uang tersebut bukan untuk keperluan saksi. Menurut La Nyala, Prabowo meminta uang sebesar Rp 40 miliar adalah sebagai syarat untuk mendapat rekomendasi sebagai bakal calon gubernur dari Gerindra.

Partai Gerindra langsung merespons tudingan La Nyalla melalui akun Twitternya, @Gerindra, partai berlambang burung garuda ini bahkan menyebut akun sejumlah tokoh yang pernah diusung dalam pilkada. Termasuk nama Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Jika yang dimaksud adalah hanya tentang mahar, silakan tanyakan ke pada pak @jokowi, @basuki_btp, @aniesbaswedan, @sandiuno, @MayjenSudrajat, @RahmayadiEdy, dan lain-lain. Tanyakan apakah kami dan pak @prabowo meminta mahar kepada mereka. Silakan,” demikian kicauan akun Gerindra, Kamis (11/1) malam.

Terkait dengan La Nyala, Gerindra menegaskan bahwa sudah memberikan kesempatan pada mantan Ketua Umum PSSI itu untuk membangun koalisi dan mencari wakil. Namun La Nyalla tidak bisa memenuhi syarat itu.

Politikus Gerindra Desmond Junaedi Mahesa menganggap pernyataan La Nyalla yang mengaku dimintai uang puluhan miliaran rupiah oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai hal yang lucu. “Itu lucu, hanya untuk mencari popularitas saja,” kata Desmon.

Desmon menjelaskan, meskipun ada permintaan uang seperti yang dikatakan La Nyalla, hal itu merupakan hal yang wajar untuk menjalankan mesin politik dan pembiayaan saksi-saksi serta kebutuhan logistik selama Pilgub Jatim. (Aya)

Exit mobile version