Bawang Putih Impor Diutamakan Masuk Lewat Pelabuhan Tanjung Priok

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini /Foto Andika/Nusantaranews

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini /Foto Andika/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian yang berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dalam waktu dekat ini akan membuka Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebagai tempat pemasukan importasi bawang putih. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya mengatasi persoalan harga komoditas tersebut yang mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini mengaku, penunjukan pelabuhan Tanjung Priok tersebut telah melalui beberapa kajian ilmiah. “Kami telah melakukan analisis risiko dan menghadirkan beberapa pakar. Kami melihat apa penyakit, hama, yang biasa terdapat di bawang putih serta bagaimana mengendalikannya,” ujar Banun di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Banun menjelaskan, selama ini pemasukan bawang putih hanya melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur dan Belawan, Sumatra Utara. Pada 2016, berdasarkan data Badan Karantina Pertanian, total impor bawang putih mencapai 321 ribu ton. Adapun, selama periode Januari hingga Juni 2017, pemasukan bawang putih sebesar 171 ribu ton.

“Sebagian besar importasi itu masuk ke Tanjung Perak,” ucap dia.

Upaya pembukaan Tanjung Priok sebagai pintu utama masuknya bawang putih impor itu juga sebagai pemecah risiko penyakit dan hama di Pelabuhan Tanjung Perak.

“Karena aktivitas di Tanjung Perak luar biasa, sementara kapasitasnya terbatas. Di Tanjung Priok sekarang sarananya sudah memadai. Dengan dasar itu kita bisa segera buka. Sekarang sedang diundangkan di Kementerian Hukum dan HAM,” ungkapnya.

Reporter: Ricard Andika
Editor: Romandhon

Exit mobile version