Arief Poyuono dan Fadli Zon Saling Cibir

Arief Poyuono dan Fadli Zon/Foto Nusantaranews/Istimewa

Arief Poyuono dan Fadli Zon/Foto Nusantaranews/Istimewa

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Hubungan dua petinggi Partai Gerindra Arief Poyuono dan Fadli Zon kini tengah memanas. Keduanya terlibat perseteruan saling sindir setelah pernyataan Arief yang memuji pemerintahan Jokowi.

Sikap Arief Poyuono yang dianggap tak konsisten itu menjadi bahan cibiran Fadli Zon. Wakil ketua DPR itu menilai sikap Arief itu mencerminkan pendirian yang ‘mencla-mencle’.

Di lain sisi, Arief tak mempermasalahkan jika disebut tak konsisten karena memuji pencapaian kinerja Presiden Joko Widodo. Cibiran Fadli itu dibalas Arief dengan menyebutnya sebagai kacung asing.

Beberapa waktu lalu, Fadli bersama Ketua DPR Setya Novanto pernah menghadiri acara kampanye Donald Trump dalam Pilpres AS pada 2015 silam. Maka dari itu, Arief tak ambil pusing dicap ‘mencla-mencle’ karena sebelumnya rajin mengkritik Jokowi namun sekarang malah memuji kinerjanya.

“Lebih baik dianggap mencla-mencle apa jadi kacungnya Amerika Serikat? Di mana ada politisi Indonesia yang sangat bangga ikut hadir dan ikut memberikan dukungan pada saat capresnya Amerika Serikat Donald Trump kampanye,” ujar Arief melalui pesan tertulis yang diperoleh, Jumat (11/8/2017).

Arief menyebutkan bahwa pujian kepada Jokowi itu adalah suatu fakta, sebab terlihat dari adanya perkembangan positif sektor ekonomi. “Faktanya mendekati tiga tahun pemerintahan Joko Widodo memang kinerja ekonominya menunjukan perbaikan dan sudah dirasakan masyarakat kok. Ya masa iya sih kita bilang Joko Widodo yang udah mati matian kerja keras dinilai gagal sih,” ungkap Arief.

Tak mau mengalah, Fadli pun membantah dirinya menjadi kacung asing seperti yang dituduhkan. Menurut Fadli, sejak dulu dirinya memang merasa anti neolib. Bahkan, Fadli mengklaim ikut menyusun manifesto Partai Gerindra yang isinya anti neoliberalisme.

“Ya bagaimana saya dari dulu anti neolib, disertasi saya anti neolib. Bahkan Gerindra itu juga anti neolib, kita nih anti neolib semua, saya yang ikut menyusun manifesto,” ucap Fadli di Kompleks Parlemen gedung DPR, Jakarta.

Oleh sebab itu, Fadli tak ambil pusing dengan tudingan Arief. Dia menyebut tudingan kacung neolib itu sebagai hiburan belaka.  “Jadi kalau ada main tuduh dan itu aduh itu anggap saja hiburan lah. Iseng-iseng berhadiah,” dia berkelakar.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Romandhon

Exit mobile version