Arab Saudi Beli Sistem Pertahanan Rudal Canggih S-400 Rusia

Arab Saudi Beli Sistem Pertahanan Rudal Canggih S-400 Rusia/Foto: sustg.Com

NUSANTARANEWS.CO – Arab Saudi beli sistem pertahanan rudal canggih S-400 Rusia. Arab Saudi dan Rusia telah menandatangani kesepakatan untuk pembelian rudal canggih S-400, Kornet-EM anti-tank missile systems, TOS-1A Buratino heavy flame systems, AGS-30 grenade launchers dan senapan serbu Kalashnikov AK-103. Bahkan peluncur roket TOS-1A telah dikirim pada awal tahun ini. Penjualan alutsista Rusia ke Arab Saudi ini memang cukup mengejutkan banyak pihak yang tidak mengikuti dengan cermat perkembangan cepat hubungan Rusia-Saudi.

Tanpa diketahui banyak pihak hubungan Rusia-Saudi telah kembali pulih dengan cepat sebagai bagian dari strategi besar abad ke-21 Moskwa untuk menjadi kekuatan “penyeimbang” di Afro-Eurasia. Rusia tampaknya ingin membangun kemitraan strategis dengan Saudi. Presiden Putin sendiri telah berencana mengunjungi Saudi pada bulan depan.

Sebuah fakta yang tidak disadari banyak orang adalah dukungan Rusia terhadap pemerintahan Presiden Hadi yang yang berbasis di Saudi, dan Rusia juga telah menarik para diplomatnya dari ibukota Yaman pada akhir 2017 dua bulan setelah kunjungan Raja Saudi ke Rusia. Dengan demikian Moskwa telah melakukan penyelarasan dengan posisi resmi Saudi terhadap Yaman. Bahkan Rusia telah mengutuk serangan rudal Houthi yang dilakukan tepat pada peringatan tahun ketiga Perang Yaman – di mana dalam rekaman video terlihat bagaimana Rudal Patriot Amerika Serikat (AS) gagal mencegat serangan rudal tersebut.

Tidak mengehrankan bila Presiden Putin kemudian mempromosikan rencana penjualan rudal S-400 nya ke Arab Saudi dalam pertemuan trilateral di Ankara bersama Turki dan Iran. Hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa Arab Saudi adalah musuh Rusia, sebagaimana seharusnya juga menentang Israel.

Putin mengatakan bahwa sistem pertahanan S-400 sangat efektif untuk mengintersep rudal musuh. Promosi Putin dalam KTT Ankara tersebut jelas langsung tersebar secara global.

Hal ini telah mendorong Arab Saudi untuk mempertimbangkan bahwa S-400 adalah solusi ideal untuk mengatasi ancaman keamanan negaranya. Dengan demikian ada kemungkinan bahwa kunjungan Putin ke Arab Saudi bulan depan akan menghasilkan jackpot yang besar.

Hubungan Rusia dan Arab Saudi makin dekat dari ke hari setelah kasus pembunuhan Khashoggi, di mana Rusia mendukung penuh Saudi sementara Barat mengutuk Saudi atas kasus pembunuhan tersebut. Dan semakin hangat setelah pertemuan G-20 di Argentina antara Putin dan putra mahkota MBS. Rusia tampaknya berupaya menjaga muka dan reputasi sang Putra Mahkota. Hal ini juga menunjukkan bahwa Arab Saudi bukanlah boneka AS, apalagi setelah pemulihan hubungan Mokwa-Riyadh.

Diplomasi elegan Rusia terhadap Arab Saudi perlahan tapi pasti tampaknya ingin merebut Saudi dari genggaman tangan AS dan menggantikan Washington sebagai mitra strategis untuk mengembalikan keseimbangan regional kawasan Timur Tengah.

Zaman telah berubah, keseimbangan multipolar global pun mulai tumbuh. Jadi kemitraan strategis Rusia-Arab Saudi bukanlah hal yang mengejutkan. Inilah diplomasi strategis Rusia di abad ke-21. (Agus Setiawan)

Exit mobile version