Anton Charliyan: “Tolak Tegas Eks ISIS, Jaga Wibawa Bangsa, Jangan Jadi Negara Murahan!”

Anton Charliyan, “Tolak Tegas Eks ISIS
Anton Charliyan: “Tolak Tegas Eks ISIS/foto; cakrawalamedia.co.id

NUSANTARANEWS.COAnton Charliyan tolak tegas eks ISIS. Apa jadinya bila eks ISIS datang? Masalah Pemulangan 632 eks Tentara ISIS yang saat sedang hangat di perbincangkan dengan berbagai argumen, baik yang mendesak untuk diterima saja kepulangannya dengan alasan kemanusiaan dan perlindungan sebagai warga negara, maupun yang menolak dengan tegas karena dianggap sudah membantu ISIS yang berupaya mengkudeta pemerintahan Suriah yang sah – yang juga merupakan negara sahabat Republik Indonesia. Alasan penolakan lainnya adalah kerena mereka jelas-jelas sudah memperkosa dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan, dan bahkan sudah menjadi musuh dunia internasional.

Menanggapi kebisingan  tersebut, Anton Charliyan yang juga biasa disapa Abah mengatakan kepada NusantaraNews.Co bahwa pemerintah harus berani secara tegas menolak karena memang ada dasar hukumnya, kata Abah yang kebetulan Masternya juga di bidang Pengkajian Ketahanan Nasional.

“Pemerintah harus berani secara tegas menolak,” kata Anton, “Bukan karena emosi, tapi memang ada dasar hukumnya yakni dalam Undang-Undang No 12/2006 bahwa, siapapun yang jelas-jelas sudah menjadi Tentara Negara Asing, maka otomatis sudah keluar sebagai warga negara Indonesia. Jadi jelas tidak ada alasan untuk melindungi atas sesama warga negara. Apalagi ini sudah jelas terbukti menjadi Tentara Asing yang menjadi musuh negara sahabat, yang berarti menjadi musuh kita juga,” terang mantan Kapolda Jabar ini.

“Malah,” kata mantan Kadiv Humas Polri ini menambahkan, “Bisa terkena pasal KUHP maupun UU Terorisme. Artinya eks ISIS ini adalah orang-orang bermasalah yang tidak layak mendapat perlindungan. Belum cukupkah kita dengan pengalaman eks Afganistan dan Moro? Meski jumlahnya hanya sedikit tidak sampai 300 orang, tapi sudah sangat merepotkan. Begitu banyak masalah yang ditimbulkan hingga sampai saat inipun dampaknya belum selesai-selesai.”

“Bila kali ini eks ISIS ini pun diterima karena adanya desakan-desakan dari fihak tertentu, Hal ini sama saja dengan bunuh diri untuk kedua kalinya. Mereka pasti akan merusak wibawa dan kehormatan negara. Bagaimana tidak, bila negara kita ini sepertinya tidak ada kapok-kapoknya, seolah-olah begitu mudahnya negara dipermainkan. Bayangkan setiap saat mereka bisa keluar masuk seenaknya sendiri. Sebentar keluar, sebentar masuk, kesannya ‘gampangan’ sekali negara ini.”

“Hal ini akan menjadi preseden yang buruk bagi kita semua. Misalnya ke depan nanti ada eks RMS dari Belanda minta pulang, atau eks PKI di Rusia atau Cina minta pulang juga, dan minta dilindungi. Maka jadilah negara kita penuh dengan para pengacau dan penghianat bangsa. Lalu mau jadi apa negara kita?” pungkas Abah dengan menggebu-gebu. (ed/Banyu)

Exit mobile version