NUSANTARANEWS.CO, Washington – Gedung Putih mengumumkan pada hari Selasa bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan “mengambil tindakan tambahan untuk memperkuat keamanan energy untuk mengatasi krisis pasokan yang berkelanjutan.
Biden telah memerintahkan Departemen Energi AS (DOE) untuk mengeluarkan pemberitahuan penjualan 15 juta barel minyak mentah dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) pada Desember mendatang – dimana sebelumnya pada bulan Maret lalu telah melepaskan 180 juta barel minyak ke pasar terkait sanksi ekspor energi Rusia.
Lebih lanjut, Gedung Putih juga mengatakan bahwa mereka akan segera memulai proses pengisian ulang SPR ketika harga berada pada level di bawah $67-$72 per barel. Bloomberg bulan lalu melaporkan bahwa pemerintah akan melakukannya ketika harga berada pada kisaran $80 per barel.
Pada Selasa malam, Minyak Mentah Brent dari Laut Utara dijual pada $90,03 per barel, dan West Texas Intermediate dijual pada $83,31 per barel, menurut OilPrice.com.
Sejauh ini, harga minyak mentah dan BBM telah mulai mengalami penurunan dari harga tertinggi sejak musim panas 2022 meski masih tetap bermasalah.
Menurut data Badan Informasi Energi AS (EIA), harga BBM eceran rata-rata di semua kelas adalah $3,871 per galon pada hari Senin.
AS dalam waktu dekat tampaknya kemungkinan akan menghadapi resesi yang didorong oleh inflasi yang hanya sedikit menurun sejak awal tahun. (Alya)