Akun Robot Pendukung Jokowi Diduga Jadi Sumber Hoax

robot jokowi, akun robot, pendukung jokowi, relawan jokowi, akun buzzer jokowi, skandal sandiaga, akun thasa, akun pendukung jokowi, kampanye hitam, nusantaranews, nusantara, nusantara news
Screenshot akun @THasa menyebar kampanye hitam lewat tautan link website skandalsandiaga.com. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Relawan Prabowo-Sandia mengindikasikan ada irisan pendukung Jokowi-Ma’ruf menjadi sumber hoax. Hal ini terungkap setelah akun @THasa menyebar tautan link website skandalsandiaga.com. Ada juga website sandiagaundervocer.co.

Menurut data Tirto, mengutip Drone Emprit, bukan hanya akun @THasa saja yang menyebarluaskan website skandalsandiaga.com, tetapi juga dilakukan oleh sejumlah akun lain seperti @persib73211358, @della2333235213, @taniazulfa4, @intanningsih12 dan @njaluk1.

Kelima akun tersebut merupakan akun buzzer atau robot pendukung Jokowi. Melalui akun-akunnya, mereka massif menyebarluaskan isi website skandalsandiaga.com yang memuat kampanye hitam (black campaign).

Tak hanya kampanye hitam, akun @THasa juga dengan sengaja mengunggah konten bernuansa pornografi yang ditujukan kepada Sandiaga Uno.

Penelusuran redaksi nusantaranews.co akun @njaluk1, @IntanNingsih12 dan @Della2333235213 sudah tidak dapat diakses. Namun, akun @Persib73211358 dan @THasa masih bisa diakses meski relatif tidak aktif karena mereka mengunggah kabar fitnah soal Sandiaga terakhir kali pada 24 September 2018.

Baca juga: Kubu Prabowo-Sandi Duga Ada Irisan Pendukung Jokowi Pembuat Skandal Sandiaga

Pihak Prabowa-Sandi sangat menyesalkan kampanye hitam yang disebarluaskan akun-akun pendukung Jokowi itu.

“Kami sayangkan Pilpres yang seharusnya adu ide dan gagasan tapi ada pihak yang sengaja memecah-belah, membuat demokrasi ini tak lagi sejuk dengan membuat hoax yang tidak mendasar. Kami indikasikan ada irisan dari pendukung kubu sebelah yang meluncurkan situs ini dan turut menyebarluaskannya,” ujar Anthony di Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Pihak kepolisian sendiri mengaku sulit melacak akun-akun penyebar fitnah dan kampanye hitam tersebut lantaran tidak mengetahui identitas pembuat akun karena bersifat anonim.

“Ini ada dua kasus jika memang sulit membongkar sang pembuat situs, langkah selanjutnya adalah siapa yang pertama menyebarkannya. Ini harusnya clue untuk pihak yang berwajib dalam mengambil langkah ke depan,” kata Anthony.

Anthony menyebut dari penulusuran jejak digital yang ada berdasarkan catatan who.is, platform untuk memeriksa jadwal didaftarkannya sebuah domain, situs tersebut diregistrasi pada tanggal 22 September 2018.

Dan akun @THasa adalah akun media sosial pertama yang menyebarkan website skandalsandiaga.com pada 23 September 2018 dan turut mengikuti akun pendukung Jokowi yang mencantumkan ‏#2019PilihJokowiKyaiMaruf pada profil mereka.

“Jejak digital harusnya bisa ditelusuri lebih details. Kami yakin pihak kepolisian akan bekerja secara profesional,” tegasnya. (eda/bya)

Editor: Banyu Asqalani

Exit mobile version