NUSANTARANEWS.CO, Papua – Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian BBPJN XVIII Mulatua Sinaga menilai bahwa terhubungnya jalan Waghete-Timika diharapkan harga bahan pokok dan logistik disekitar wilayah tersebut akan menjadi turun. Jarak dari Waghete ke Timika yang menjadi pusat kegiatan ekonomi juga menjadi lebih dekat dibandingkan dengan ke Nabire.
“Dengan terbukanya akses ini selain menurunkan harga barang dan jasa, juga akan menciptakan poros pertumbuhan baru, terutama untuk masyarakat Timika,” kata Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian BBPJN XVIII Mulatua Sinaga.
Mulatua mengatakan bahwa selama ini masyarakat Waghete dan Kabupaten Paniai harus ke Nabire yang berjarak 240 km jalan darat. Dengan adanya ruas Waghete-Timika, mereka akan beralih ke Timika yang lebih dekat.
“Timika merupakan pusat perekonomian yang lebih besar dari Nabire karena di Timika punya bandara internasional dan pelabuhan besar,” tambah Mula.
Selama ini dari Nabire ke Timika hanya bisa dilalui melalui udara. Dengan adanya jalan tersebut maka bisa melalui jalan darat, yang otomatis dapat menurunkan harga barang dan logistik karena ongkosnya lebih murah.
Ruas jalan Waghete-Timika merupakan segmen 10 Trans Papua yang memiliki panjang 222,43 km dimana sebagian besar telah teraspal. Panjang jalan yang sudah teraspal adalah 132,7 km, perkerasan agregat 83,14 km dan belum tersambung sepanjang 6,5 km. (PUPR)
Editor: Romandhon